Gegara Gedung Belum Selesai, SMPN 53 Batam Terancam Tak Menerima Siswa Baru
Oleh : Harun al Rasyid
Senin | 01-02-2016 | 13:46 WIB
IMG_20160130_121754.jpg
Kondisi gedung SMPN 53 yang belum dilanjutkan pembangunannya (Foto : Harun al Rasyid).

BATAMTODAY.COM, Batam - Jika tahun 2016 ini tidak ada penambahan gedung, Sekolah Menegah Pertama Negeri (SMPN) 53 Batam, terancam tidak menerima pendaftaran siswa baru.
 

Sekolah yang berada di daerah Perumahan Taman Lestari Batuaji itu baru memiliki satu gedung dengan 9 lokal. Namun dari 9 lokal tersebut, baru 6 lokal yang difungsikan, dengan rincian 5 lokal digunakan sebagai ruangan kelas dan 1 untuk ruangan kantor.

Sedangkan 3 lokal lainnya belum rampung hingga saat ini. Begitu juga satu gedung yang berada disamping sekolah, juga belum rampung proses pembangunannya.

Kepala SMPN 53 Batam, Efrina, S.Pd saat ditemui BATAMTODAY.COM, Senin (1/2/2016) mengatakan, kelanjutan pembangunan gedung sekolah yang dibangun oleh Dinas Tata Kota (Distako) Batam sejak 2014 lalu itu belum diketahui secara pasti.

"Kita belum tahu kelanjutannya bagimana. Kalau tidak dibangun lagi, terpaksan pada tahun ajaran baru ini, kita kurangi penerimaan siswa baru," kata Elfrina.

Sebelum menempati gedung tahun 2015 lalu itu, siswa SMPN 53 menumpang di SMPN 11 Batam. Bahkan, saat mereka pindahpun, gedung tersebut masih dalam tahap pembangunan. Sehingga pihaknya berusaha menyesuaikan diri dengan sarana prasarana yang ada. Padahal, jumlah muridnya mencapai 378 siswa terdiri dari dua kelas yakni kelas VII dan kelas VII.

"Karena kurang sarana, kita jadikan 2 shif setiap hari. Kelas VIII dari jam 07.15 WIB sampai dengan jam 12.35WIB, sedangkan kelas VII mereka belajar dari jam 13.00 WIB sampai dengan jam 17.15 WIB," terangnya.

Melihat jumlah siswa yang tidak sebanding dengan sarana sekolah, pihaknya merasa kewalahan untuk menghadapi tahun ajaran baru. Sebab 5 lokal yang digunakan saat ini, sudah terisi oleh siswa dari masing-masing kelas.

Efrina, S.Pd berharap adanya perhatian Pemerintah Kota (pemko) Batam untuk segera membangun gedung yang saat ini masih belum dilanjutkan tersebut. "Mudah-mudah bisa dibangun lagi. Karena, satu kelas sekarang sudah mengisi 5 ruangan. Gak mungkin kita jadikan 3 shif belajar," pungkas Elfrina.

Editor : Udin