Tenaga Medis dan Rumah Sakit Rehabilitasi Pecandu Narkoba di Kepri Masih Minim
Oleh : Hadli
Jum'at | 29-01-2016 | 14:49 WIB
bnnp-kepri-benny.jpg
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri Komisaris Besar Polisi Benny Setiawan.

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kepri Komisaris Besar Polisi Benny Setiawan mengatakan, petugas medis dan rumah sakit yang membuka layanan rehabilitasi bagi pecandu narkoba masih minim. 

"Tahun 2015 target rehabilitasi BNNP Kepri sebanyak 1.313 orang pecandu. Sampai akhir tahun yang menjalani rehabilitasi sekitar 1.100 orang, pencapaian hanya sampai 80 persen," ujarnya, Jumat (29/1/2016). 

Selain minimnya tenaga ahli yang menangani pencandu narkoba, kuantitas tenaga ahli juga sangat terbatas. "Total dokter Pantirehabilitasi BNN Kepri hanya ada lima dokter termasuk satu dokter dari luar (outsourcing) dan bantuan dari Pemerintah Provinsi Kepri," tuturnya. 

Faktor lainnya yang menghambat dalam persoalan menangani para pecandu narkoba, tambah Benny adalah minimnya sarana kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, khususnya untuk pasien rawat jalan.

Sebanyak 15 puskemas dan Rumas Sakit Umum Daerah (RSUD), yang ditunjuk dinilai juga masih kurang untuk menangani para pecandu narkoba menjalani rawat jalan.

"Pasien rawat jalan tidak mungkin semua menjalani perawatan di Panti Rehabilitasi BNN Kepri, karena tenaganya sangat terbatas sehingga membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah untuk terus mengembangkan rumah sakit yang bisa merehabilitasi pecandu," tuturnya. 

Sepanjang 2015 BNNP Kepri telah melakukan tiga kali pelatihan bagi tenaga medis agar memiliki kemampuan menanggani pencandu dengan tujuan agar kedepan  rehabilitasi kepada pecandu dapat maksimal sesuai harapan. 

"Awal 2016 ini belum ada target pasti dari BNN Pusat, namun dengan latihan tersebut kita harapkan penanggan kepada para pecandu semakin maksimal," harapnya. 

Gedung Loka Rehabilitasi BNN Kepri yang berada di Jalan Hang Jebat, Kelurahan Batubesar, Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau merupakan loka yang keempat dimiliki BNN setelah Lido Bogor, Baddoka Makassar dan Tana Merah Samarinda. 

Diresmikan pada akhir 2014 dan menjadi yang pertama untuk wilayah Sumatera. Panti tersebut juga menjadi rujukan pecandu dari luar Kepri dengan daya tampung sekitar 200 pecandu yang menjalani rawat inap.

Editor: Dodo