Lagi, Rusuh di Lokasi Judi Dadu Jodoh Batam
Oleh : Redaksi
Jum'at | 29-01-2016 | 13:52 WIB
judi-dadu.jpg
Ilustrasi judi dadu. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Maraknya kasus perjudian di Batam makin meresahkan masyarakat. Pasalnya, di lokasi perjudian tersebut kerap terjadi kericuhan yang mengganggu Kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat). 


Dan aksi kericuhan itu kembali terjadi pada Kamis (28/1/2016) sekitar pukul 23.00 WIB lalu. Keterangan yang berhasil dihimpun BATAMTODAY.COM, peristiwa itu terjadi di lokasi judi dadu, Taman Boulevard Blok L Jodoh, Kecamatan Batuampar. 

Ketika itu, permainan judi dadu tengah berlangsung, tiba-tiba lapak dadu didatangngi seorang pria berinisial ZN. Ia kemudian beridiri di tengah-tengah lapak dadu sambil berteriak dan mengobrak-abrik lapak dadu tersebut.

"Setelah mengobrak abrik dadu tersebut, ZN langsung menarik baju seorang pria berinisial RP dan memukul di bagian kepala, muka serta tubuhnya," ungkap seorang saksi mata yang keberatan namanya ditulis media, Jumat (29/1/2016). 

Melihat kejadian itu, rekan RP, Rf beserta teman-temannya datang membantu. Lalu, mereka pun mengeroyok ZN menggunakan balok dan senjata tajam. "Kejadian itu langsung dilerai kawan-kawan ZN yang juga tengah berada di loksi dadu tersebut," tambahnya. 

Namun nahas bagi ZN. Seketika itu ia tumbang karena mendapat pukulan balok dan luka tusuk. Ia langsung dilarikan ke Rumah Sakit Harapan Bunda untuk mendapat pertolongan.

Akibat kejadian tersebut, ZN mengalami luka lebam di wajah dan luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan serta mendapat 7 jahitan. Saat ini, ZN sudah meninggalkan rumah sakit. Sedangkan RP menderita luka lebam pada bagian kepala dan wajah.

Belakangan diketaui ZN ternyata adalah anggota TNI berpangkat Sertu dan Rf juga anggota TNI dari satuan lain berpangkat Praka. Sementara RP adalah warga sipil. 

Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Kepri Komisaris Besar Polisi Adi Karya Tobing, yang dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, belum bersedia memberikan keterangan.

Sementara itu, Komandan Kodim 0316 Batam Letkol Infantri Josep Tanada Sidabutar menjawab BATAMTODAY.COM mengatakan, awalnya agak kesulitan membubarkan judi dadu itu. Karena para penjudi memilih bertahan.

"Sudah banyak masyarakat yang melapor ke kita. Bahkan sudah sering kita bubarkan. Namun mereka main lagi. Nah, semalam kita membubarkan lagi. Awalnya anggota yang datang hanya beberapa orang," ungkap Josep, Jumat (29/1/2016) pagi.

Dijelaskan Josep, dalam pembubaran itu terjadi adu mulut antara pihaknya dengan para pemain dan pemilik lapak yang tidak mau dibubarkan. Diyakini, para pemain ini berani bertahan karena melihat aparat yang datang hanya beberapa orang saja, sehingga mereka menang jumlah.

Namun tidak lama kemudian, tambahan anggota dari Kodim Batam datang untuk membantu proses pembubaran, hingga akhirnya dapat dibubarkan.

"Sempat terjadi adu mulut antara anggota dengan mereka. Awalnya yang datang hanya beberapa orang saja. Setelah datang tambahan anggota, mereka baru bubar," tambahnya.

Josep juga membantah adanya isu yang menyebutkan bahwa anggotanya menjadi korban penikaman dan ribut dengan satuan lain.

"Saya juga bingung entah siapa yang menyeburkan isu itu. Ada yang bilang kami ribut dengan Marinir. Ada juga yang bilang anggota saya kena tikam. Padahal semalam itu hanya membubarkan dadu. Bahkan saat pembubaran itu, juga tidak ada Marinir di lokasi," jelasnya.

Editor: Dardani