Wanita Penderita TBC Ditelantarkan Suami di RSUD Embung Fatimah Batuaji
Oleh : Harun Al Rasyid
Rabu | 27-01-2016 | 19:31 WIB
IMG_20160127_6962.jpg
Sri Rejeki, ditinggalkan suaminya di RSUD Embung Fatimah Batam. (Foto: Harun Al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Sri Rejeki (35), terbaring lemas tak berdaya di ruang kamar Bogenfil, nomor 215 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah, Batuaji Batam, Rabu (27/1/2016). 


Wanita malang ini ditelantarkan sang suami Ari Wibowo (37), warga yang indekos di bilangan Perumahan Citra Pandawa Asri. Sebelum menghilang tanpa kabar Jum'at (22/1/2016), Ari sempat mengantarkannya ke RSUD Selasa (19/1/2016) lalu. 

Elin Sumarni, PIC (Person In Charge) RSUD menuturkan, pihak RSUD baru mengetahui peristiwa itu setelah diberitahu salah satu rekan Sri yang mengunjungi pasien. Sebelum pergi, Ari berpamitan kepada Sri dan rekan istrinya itu hendak menjemput keluarganya di kampung. Sejak saat itu, Ari tidak pernah menunjukan batang hidungnya. Bahkan nomor ponselnya tak lagi bisa dihubungi. 

"Kami baru tahu kalau suaminya pergi dari hari Jum'at, sampai sekarang gak balik-balik dan gak ada kabar sama sekali. Nomor HPnyapun susdah tak aktif lagi," kata Elin saat ditemui BATAMTODAY.COM, di RSUD Embung Fatimah, Rabu (27/1/2016). 

Elin menuturkan, setelah pasien menjalani pemeriksaan, Sri divonis dokter terkena penyakit Tibi Paru Milier atau bisa disebut TBC (tuberculosis). Hingga saat ini, penyakit yang menyerang bagian pernafasan dan paruh-paruh membuat kondisi pasien kritis. 

Namun, lanjut Elin, kendati ditelantarkan suaminya, pihak rumah sakit tetap melakukan perawatan seperti yang dilakukan kepada pasien-pasien lainya. 

"Walaupun dikatgorikan pasien telantar, kita tetap memberikan pelayanan seoptimal mungkin. Saat ini kondisi pasien susah diajak bicara, masih diberikan tabung oksigen,"tuturnya. 

Selanjutnya, masih dari penuturan Elin, pihak RSUD Embung Fatimah akan melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Sosial (Dinsos) Kota Batam guna memperjelas status pasien. 

"Untuk masalah ini nanti pihak RSUD akan langsung menyurati Dinsos Kota Batam. Kita akan koordinasi dengan mereka,"tuturnya lagi. 

Menangapi pasien yang ditelantarkan suaminya itu, humas RSUD, Nuraini mengatakan, semenjak Januari 2016 tercatat setidaknya sudah 7 pasien telantar yang di rawat di RSUD. Pasien-pasien tersebut kebanyakan tidak ada keluarga maupun tidak mempunyai tempat tinggal tetap. 

"Sering disini (pasien telantar, red). Kalau ada pasien telantar, atau walaupun sampai meninggal kita tetap koordinasi dengan Dinsos," pungkasnya.
 
Editor: Dardani