Pembunuhan Pertama di Batam 2016

Warga Bengkong Mahkota Tewas Bersimbah Darah
Oleh : Romi Candra
Sabtu | 09-01-2016 | 08:00 WIB
9900471f-9b4b-4db2-9b97-1fa78e5f2ec4.jpg
Indra Saputra tewas dengan luka tusuk di ulu hatinya. (Foto: Romi Candra)

BATAMTODAY.COM, Batam - Inilah aksi pembunuhan pertama di Batam pada 2016. Indra Saputra menjadi korban pembunuhan dan ditemukan tewas bersimbah darah di ruko yang tengah dibangun dalam kawasan wisata Golden Beach (GB), Bengkong, Jumat (8/1/2015) malam.


Informasi yang didapat, aksi pembunuhan itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. Korban mengalami luka tusuk tepat di bagian ulu hati, atau di bawah dada. Darah segar juga tampak terus mengalir dari luka itu.

Belum diketahui pasti bagaimana kejadiannya. Namun pria beralamat di Bengkong Mahkota itu tewas setelah mencoba mencari pertolongan ke dalam ruko yang sedang dibangun dan dihuni oleh buruh bangunan.

Lokasi penikaman berada di jalan yang dibatasi parit. Diduga, sempat terjadi perkelahian dan Indra ditikam pelaku. Kemudian lari menyeberangi parit dan masuk ke dalam ruko. Pasalnya, tubuh korban tampak basah dan ada jejak menuju parit tersebut.

Korban sendiri merupakan pekerja bangunan di lokasi tersebut bersama ayah angkatnya. Para pekerja bangunan lain yang tinggal di ruko itu mengenali wajah korban.

Menurut keterangan ibu angkat korban yang berada di lokasi kejadian, setelah dihubungi pekerja bangunan di lokasi itu, Indra keluar rumah sekitar pukul 21.00 WIB, setelah mendapat telepon dari seseorang yung belum diketahui.

"Dia tinggal bersama kami, orangtua angkatnya. Tadi saya dengar dia mendapat telepon dan keluar rumah, setelah itu tidak balik-balik. Tiba-tiba saya mendapat kabar kalau ia berada di sini dengan kondisi seperti ini," terang si ibu.

Pantauan di lokasi, petugas dari Polsek Bengkong bersama Tim Identifikasi Polresta Barelang sudah melakukan olah TKP. Jenazah korban juga sudah diangkut ke Rumah Sakit BP Batam di Sekupang. Sementara lokasi tempat kejadian, serta ditemukan mayat korban, sudah dipasangi garis polisi.

Editor: Dardani