Polisi Bantah Lakukan Kekerasan Terhadap Wardiaman
Oleh : Romi Chandra
Rabu | 06-01-2016 | 14:14 WIB
kapolresta-asep-safrudin-ba.jpg
Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Asep Safrudin.

BATAMTODAY.COM, Batam - Terkait foto memar di perut Wardiaman Zebua (WZ), tersangka pembunuh Dian Milenia Tresna Afifa alias Nia (16), yang ditunjukan oleh pengacarannya, Wardanima Larosa, dan diduga mendapat perlakuan tidak manusiawi, dibantah pihak kepolisian.

Menurut Kapolresta Barelang, Komisaris Besar Asep Safrudin, penyidiknya, selama ini tidak pernah melakukan tindak kekerasan terhadap Wardiaman.

"Tidak pernah penyidik kita melakukan tindak kekerasan kepada Wardiaman. Jika kuasa hukumnya ingin komplain, silahkan saja, tapi melalui prosedur," tegas Asep.

Selain itu, luka tersebut juga bisa diperiksa untuk mengetahui apa penyebabnya. "Kita bisa cek apa penyebab luka itu dan bisa dijelaskan nantinya. Tapi jika dituding Wardiaman mendapat perlakuan bukan manusiawi, itu sama sekali tidak benar," tambahnya.

Untuk pra peradilan itu sendiri lanjut Asep, memang langkah yang sah-sah saja dilakukan kuasa hukum tersangka untuk membela kliennya. Namun polisi tetap berkeyakinan Wardiaman tersangka pembunuhan Dian.

"Kita sangat yakin dialah pelakunya, ditambah bukti-bukti kuat yang kita miliki. Kita juga siap memberikan jawaban dalam pra peradilan tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah foto memar di perut Wardiaman Zebua (WZ), tersangka pembunuh Dian Milenia Tresna Afifa alias Nia (16), ditunjukan oleh pengacarannya, Wardanima Larosa, usai persidangan praperadilan perdana digelar, Selasa (5/1/2016).


Wardanima menjelaskan pihaknya patut menduga klien yang dibelanya itu mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, dan hal itu ia katakan disampaikan langsung oleh Wardiaman Zebua.

"Saya berani mengatakan itu karena saya punya bukti yang kuat bahwa klien kami dipukul," kata Wardanima kepada wartawan di Pengadilan Negeri (PN) Batam.

Bukti itu ia tunjukan dengan sebuah foto tersebut dimana Wardiaman Zebua yang mengenakan baju tahanan menunjukkan luka memar yang dikatakannya seperti bekas seperti luka bakar.

Editor: Dodo