Operasi Lilin 2015 Tak Ciutkan Nyali Penyelundup TKI di Batam
Oleh : Hadli
Jum'at | 25-12-2015 | 16:30 WIB
tki.jpg
Ilustrasi TKI ilegal. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Para pelaku kejahatan transnasional tak gentar dengan gelar 2.800 personil pasukan gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Lilin 2015. Buktinya, kegiatan pengiriman TKI ilegal dari Malaysia ke Batam terjadi justru di saat Operasi Lilin 2015 itu. 


"Kami tiba subuh tadi dan diinapkan di salah satu rumah yang dikelilingi pohon hutan, jauh dari rumah orang. Tapi posisinya tak jauh dari pinggir jalan. Paginya kami diantar ke sini (Bandara Internasional Hang Nadim Batam, red)" ungkap Nuerman, pria yang sudah 2 tahun bekerja di Malaysia sebagai TKI ilegal menjawab BATAMTODAY.COM di Bandara Hang Nadim Batam. 

Aksi penyeludupan orang dari Malaysia ke Batam maupun sebaliknya, juga digunakan sebagai jalur masuk penyeludupan narkoba dari Malaysia. Tidak tertutup kemungkinan, kelompok teroris ikut berbaur layaknya TKI ilegal. 

Ancaman serangan teroris dan narkoba itu semakin besar. Karena wilayah Kepri merupakan salah satu wilayah yang luas perairannya. Kondisi ini menyulitkan aparat atau sebaliknya, menguntungkan para oknum yang terlibat. Karena jalur kejahatan transnasional itu menggunakan speed masuk ke wilayah Nongsa dengan sangat deras. 

Sementara itu, Kapolda Kepri Brigjen Pol Arman Depari menyampaikan situasi Kamtibmas di wilayah hukum Polda Kepri sesuai hasil analisa dan evaluas Oktober 2015 terjadi 501 kasus. Sedangkan pada November 517 kasus (tren naik), yang masih didominasi oleh kejahatan konvensional sebanyak 378 kasus. 

"Untuk kejahatan transnasional masih didominasi tindak pidana narkoba sebanyak 38 kasus," ungkap Kapolda Kepri saat memimpin upacara apel bulanan beberapa waktu lalu di Polda Kepri. 

Bahkan penangkapan naroba jenis sabu-sabu oleh Direktorat Narkoba Polda Kepri sebanyak 4 kg lebih dari dua tersangka Hilarius Toni alias Raju dan Tomas Jefarson Dosi di pantai Nongsa, Sabtu (28/11/2015) pukul 00.10 Wib, sempat membingungkan . 

Pasalnya, puluhan TKI, tekong serta barang bukti lainnya berupa speedboat tidak serta merta ditangkap. Entah disebabkan adanya pembiaran agar tangkapan narkoba dapat dilakukan kembali jajaran Narkoba Polda Kepri di lain waktu, sehingga aktivitas berjalan lancar.  

Padahal, dengan mengambil tindakan mengamankan para sindikat perdagangan orang, serta barang bukti speedboat dapat mencegah segala aktivitas perdagangan orang, traffiking, naroba, jaringan teroris dan kejahatan transnasional lainnya melalui jaringan tersebut.

Editor: Dardani