Ekonomi Kepri Tahun 2016 Diprediksi Tumbuh 6,5 - 7 Persen
Oleh : Roni Ginting
Rabu | 23-12-2015 | 14:44 WIB
pertemuan-tahunan-BI.jpg
Pertemuan Tahunan BI 2015 dengan tema Sinergi Untuk Percepatan Transformasi di Batam, (Foto: Roni Ginting)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pertumbuhan Ekonomi Kepri tahun 2016 mendatang diprediksi 6,5 - 7,0 persen meningkat dari tahun 2015 yakni 6,0 - 6,5 persen. Hal itu disampaikan Gusti Raizal Eka Putra, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepri saat Pertemuan Tahunan BI 2015 dengan tema Sinergi Untuk Percepatan Transformasi, Rabu (23/12/2015).

Gusti mengatakan, tahun 2015 ini ekonomi global khususnya negara berkembang termasuk Indonesia mengalami tekanan yang berat. Tekanan ekonomi semakin tinggi dengan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar.

"Namun sinergi antara BI dan Pemerintah membuat perekonomian Indonesia bisa bertahan dengan baik hingga saat ini," kata Gusti.

Selanjutnya, untuk kedepan, Gusti berharap agar sinergi BI dengan Pemerintah Kepri dapat terus ditingkatkan. Ia juga memberikan beberapa masukan agar kedepan lebih meningkatkan industri untuk aklerasi pertumbuhan ekonomi.

"Pasalnya kualitas pertumbuhan ekonomi masih lemah. Meskipun ekonomi bertumbuh, namun inflasi masih cukup tinggi," ungkapnya.

Selanjutnya agar Pemerintah bisa memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan dengan memanfaatkan lahan-lahan seperti di pulau-pulau sebagai kawasan pertanian untuk memperkuat Ketahanan pangan lokal. Percepatan infrastruktur juga diperlukan dalam pertumbuhan ekonomi.

Sementara, Pejabat Gubernur Kepri, Agung Mulyana mengatakan bahwa yang disampaikan Kepala Perwakilan BI Kepri menggambarkan perkembangan, masalah dan tantangan ekonomi nasional maupun Kepri.

"Tahun 2016 menghadapi tantangan luar biasa, hanya bisa dihadapi jika kita bergandengan tangan," kata Agung dalam sambutannya.

"Tugas saya mempersiapkan agar yang dibawah tidak kena goncangan luar biasa dengan mengeratkan kerjasama dengan Provinsi Jambi belum lama ini," tambahnya.

Ia menerangkan pada tahun 2016, tantangan yan lebih tinggi adalah menyiapkan menghadapi persaingan pasar bebas ASEAN. Artinya tidak bisa melarang negara ASEAN untuk bekerja di Indonesia. 

"Bergandengan tangan semua stakeholder, menghadapi tantangan luar biasa. Mengucapkan terima kasih kepada BI membantu perekonomian Provinsi Kepri," tutupnya.

Editor: Dodo