Ini Kesaksian Tetangga Ds, Ibu Muda yang Diduga Menyiksa Putrinya Hingga Tewas
Oleh : Harun Al Rasyid
Selasa | 24-11-2015 | 08:00 WIB
bayi.jpg
Ilustrasi kekerasan pada anak. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pengakuan mengejutkan tentang kematian Dl (3) yang diduga tewas setelah disiksa ibu kandungnya sendiri, Ds, semakin memperjelas kronologi kematian balita tak berdosa itu.


Renaldi (26) tetangga korban yang tinggal di Blok C No. 22 Perumahan Putra Jaya Tanjunguncang mengatakan, dia sering mendengar isak tangis Dl. Hampir setiap pagi hari, Dl selalu menangis kencang dari dalam rumah. Dari suaranya itu, sepertinya balita itu menahan rasa sakit.

"Pagi-pagi nangis terus, kayaknya dipukul ibunya. Tapi dipukul di dalam rumah, jadi kami gak lihat," ungkap Renaldi, Senin (23/11/2015) malam. 

Anak belia yang baru belajar jalan ini juga sering dicubit dan dipukul hingga memar di sekujur tubuh. "Selalu dipukul sama ibunya, suruh paksa jalan. Merepet terus tiap hari si Ds itu," ungkapnya lagi.

Senada dengan itu, Putri istri Renaldi menambahkankan, Suharti (49) nenek korban sering menangis dan bercerita tentang kelakuan Ds anak kandungnya itu. 

Seperti yang diceritakan Putri, Ds sering terlihat cekcok dengan sang ibu bila membela Dl yang tak lain anaknya sendiri. Setiap kali beradu mulut, Ds sering  mengatai ibunya itu dengan kata-kata tak kasar. Bahkan Ds juga pernah mengusir ibu kandungnya sendiri.

"Mamaknya (Suharti) sering cerita mau pulang ke Medan, tapi tak ada duit. Kasihan lihat mamaknya sering betekak (beradu mulut) dengan Ds," ujarnya.

"Ibunya sering curhat saya. Tapi saya mau gimana bang. Saya gak berani dekati kalau berantem. Mulutnya gak enak kali," lanjutnya lagi.

Sementara itu, Kapolsek Batuaji Kompol Andy Rahmansyah mengatakan, jenazah korban saat ini berada di RSOB Sekupang Batam. Mengenai kronologi dan perihal penyebab kematian korban, masih menunggu hasil visum dan otopsi dari pihak rumah sakit.

"Penyebabnya masih tunggu hasil otopsi dokter," kata Andy melalui sambungan ponsel.

Editor: Dardani