Harga Naik, Warga Mulai Kurangi Takaran Pembelian Beras
Oleh : Harun al Rasyid
Selasa | 17-11-2015 | 15:43 WIB
beras-fanindo.jpg
Jazuli, pedagang beras di Pasar Fanindo. Warga mulai menurunkan takaran pembelian beras seiring dengan meroketnya harga. (Foto: Harun al Rasyid)

BATAMTODAY.COM, Batam - Rasio pembeli beras di Pasar Fanindo selama kurung waktu 4 bulan belakang mengalami pengurangan takaran, hingga Selasa (17/11/2015).

Jazuli, salah satu pedagang beras di Pasar Fanindo mengatakan, pengurangan ini disebabkan harga beras yang cenderung meninggi. Biasanya pembeli beras dalam kemasan karung, kini memilih dalam bentuk kilogram. Sementara yang terbiasa membeli dalam standar per kilogam, juga mengurangi takaran tersebut. 

Padahal sebelum mengalami kenaikan harga, rata-rata pembeli lebih memilih per karung kemasan 25 atau juga dalam 10 kilogram.

"Sebelum harga naik, mereka beli 1 karung yang isinya 25 kilo. Sekarang bisa kurang 10 kilo. Yang biasa beli 10 kilo kurang jadi 7 sampai 5 kilo," kata Pak De sapaan akrab Jazuli.

Kadang kala, mereka membeli sesuai dengan nominal uang biasa dibelanjakan selama ini. Jika biasanya uang nominal Rp 200 ribu untuk 1 karung kemasan 25 kilo. Kini hanya sekitar 15 kilo hingga 20 kilo gram dengan nominal uang yang sama. Pembeli tipe ini, kata Jazuli, adalah para pedagang warung makanan cepat saji atau pedagang kaki lima. 

"Kadang yang biasanya beli 200 ribu untuk 1 karung, sekarang tetap beli 200 ribu tapi tidak sampe 1 karung," jelasnya. 

Namun, jumlah para pembeli beras yang umumnya ibu-ibu ini tetap normal seperti sedia kala. Jazuli juga menuturkan, walaupun harga beras mengalami kenaikan, ibu-ibu rumah ini tetap mengonsumsi jenis beras yang biasa dibeli. 

"Kalau pembeli tetap seperti biasa dan beli merek beras yang biasa dimakan. Cuma ukuran timbanganya saja yang tak biasa," ujarnya sambil tertawa kecil. 

Masih di sekitar pasar Fanindo, para pedagang ini memprediksi, ketika beras impor masuk, maka harga beras dengan perlahan mengalami penurunan. Ryan, salah satu distributor beras mengatakan, beras yang dikonsumsi masyarakat sekarang adalah beras lokal. Sementara jika beras impor sudah masuk, maka harga beras lokal perlahan mengalami penurunan harga. 

"Sekarang ini kan beras impor belum masuk. Kalo sudah ada biasanya harga turun. Karena ada persaingan harga nanti antara beras lokal dan beras impor," kata Ryan.

Editor: Dodo