Penanaman Seribu Batang Mangrove Warnai Peresmian Rumah Bakau Indonesia
Oleh : Hadli
Senin | 16-11-2015 | 12:56 WIB
rumah-mangrove.jpg
Dendi Purnomo melakukan penanaman mangrove bersama Tim Rumah Bakau Indonesia dan 100 peserta dari perusahaan pencinta lingkungan. (Foto: Hadli)

BATAMTODAY.COM, Batam - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Kota Batam bersama perusahaan swasta menanam ribuan pohon mangrove sekaligus  meresmikan Rumah Bakau Indonesia di Tanjungpiayu, Batam.

"1.000 batang mangrove yang kami tanam berada di titik hutan mangrove yang rusak. Luas Rumah Mangrove 6.000 m2," kata Kepala Bapedal Kota Batam, Dendi Purnomo, Senin (16/11/2015). 

Penanaman 1.000 mangrove dilakukan pada Sabtu (14/11/2015), diikuti 100 orang karyawan shipyard didampingi tim dari Rumah Bakau Indonesia. 

Dendi mengatakan, Kegiatan sekaligus peninjauan lokasi hutan bakau di Tanjungpiayu yang mulai rusak oleh penebangan liar, kegiatan pembuatan arang bakau, serta aktivitas komersil secara ilegal, penambangan pasir dan penimbunan. 

"Dari data yang kami miliki melalui satelit, luas hutan mangrove di Pulau Batam semakin menyusut, tinggal 42 persen pada awal tahun 2015 dari luas Pulau Batam, 41.500 hektar," ujarnya. 

Menurut Dendi, sebanyak 620 hektare mangrove hilang di kawasan Tembesi, Sagulung, setelah kawasan tersebut beralihfungsi dan dibangun waduk. Sisanya rusak karena penimbunan untuk kepentingan wisata, penambangan pasir, "juga akibat  penebangan usaha arang," katanya kembali. 
 
Ratusan orang yang hadir dalam penanaman 1.000 batang mangrove mendapat pelatihan cara menanam, menyemai dan merawatnya dari Ketua Rumah Bakau Indoonesia, Rizaldi. 

Menurut dia untuk mencintai lingkungan hendaknya diajarkan sejak dini, karena generasi penulis tidak diajarkan pentingnya menjaga kelestarian ekosisitim, kalaupun ada hanya sekedar mempertebal halaman buku.

"Rumah Bakau Indonesia siap memberikan sedikit masukan kepada anak-anak yang akan datang, dengan pola edukasi penyemaian Bungkat Bakau, penanaman anakan Bakau," ujarnya. 

Selain bercocok tanam dan memberikan pemahaman pentingnya keberadan hutan mangrove, Rumah Bakau Indonesia juga memberikan pelayanan turing singkat dengaan menyiapkan speed boat di lokasi mangrove yang terpantau pihaknya. 

Editor: Dodo