Akibat Asap, 10 Orang Tewas, 503 Ribu Jiwa Penderita ISPA, dan 43 Juta Jiwa Terpapar
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 24-10-2015 | 13:13 WIB
kabut-asap-wtb1.jpg
Kota Batam masih dikepung asap hingga hari ini. (Foto: Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dampak kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Indonesia tengah menjadi perhatian serius pemerintah pusat untuk bisa mengatasinya.

Sebaran asap di Sumatera dan Kalimantan masih terus meluas, bahkan asap telah menyebabkan kualitas udara menurun di negara tetangga seperti Filipina, Malaysia dan Singapura.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa pantauan satelit Himawari menunjukkan asap tipis-sedang menutup Laut Jawa dan sebagian Jakarta tersapu asap tipis.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan dampak asap akibat karhutla telah menyebabkan 10 orang meninggal dunia di Sumatera dan Kalimantan

"Dampak langsungnya korban yang meninggal saat memadamkan api lalu ikut terbakar, sedangkan tidak langsung adalah korban yang sakit akibat asap, atau sebelumnya sudah punya riwayat sakit lalu adanya asap memperparah sakitnya," kata Sutopo Kepada BATAMTODAY.COM melalui pesan singkat, Sabtu (24/10/2015).

Sepuluh korban tewas tersebut di luar dari korban 7 orang yang meninggal dan 2 orang kritis saat mendaki Gunung Lawu kemudian terkepung karhutla dan akhirnya terbakar di Kab Magetan, Jawa Timur.

Bencana asap juga telah menyebabkan 503.874 jiwa sakit ISPA‎ di 6 provinsi sejak 1 Juli-23 Oktober 2015. Jumlah masing-masing provinsi adalah 80.263 di Riau, 129.229 di Jambi, 101.333 di Sumatera Selatan, 43.477 di Kalimantan Barat, 52.142 di Kalimantan Tengah dan 97.430 di Kalimantan Selatan.

"Kemungkinan jumlah penderita yang sebenarnya lebih daripada itu karena sebagian masyarakat sakit tidak berobat ke Puskesmas atau rumah sakit," katanya.

Sementara itu, lebih dari 43 juta jiwa penduduk terpapar oleh asap. Data itu hanya dihitung di Sumatera dan Kalimantan, dan data  dianalisis dari peta sebaran asap dengan peta jumlah penduduk.

Bencana asap dari karhutla adalah bencana buatan manusia. Akibat ulah manusia karena 99 persen penyebab karhutla adalah disengaja dan hal itu menurutnya adalah kejahatan kemanusiaan yang luar biasa.

Kendati demikian Sutopo sampaikan pesan bahwa saatnya untuk tidak saling menyalahkan tapi bagaimana mengatasinya secara cepat. Dengan skala kebakaran yang demikian luas tidak mungkin 1-2 minggu ke depan akan padam.

"Tapi semua ikhtiar kita lakukan bersama," tutupnya.

Editor: Dardani