BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem di Tanjungpinang, Bintan dan Batam
Oleh : Devi Handiani
Kamis | 20-03-2025 | 18:28 WIB
Cuaca-ekstrim-tanjunguban1.jpg
Cuaca ekstrim melanda Tanjungpinang, Bintan dan Batam. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Tanjungpinang - Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, dan Kota Batam dilanda hujan deras disertai petir selama dua hari berturut-turut, mulai dari 19 hingga 20 Maret 2025.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa kondisi cuaca ekstrem ini diperkirakan berlangsung hingga 23 Maret 2025, meliputi wilayah Kepulauan Riau lainnya, termasuk Kabupaten Karimun dan Kabupaten Lingga.

"Sejak 18 Maret, wilayah Kepulauan Riau mengalami peningkatan aktivitas cuaca ekstrem. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang terjadi akibat aktivitas tekanan rendah di perairan sekitar," kata Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Reni Oktavia, dalam keterangannya, Rabu (19/3/2025).

BMKG mencatat suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23-27°C dengan kelembapan udara mencapai 85-97%.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Bapak Fazzli meminta masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem ini.

Prakiraan Cuaca per Wilayah:
- Kota Batam: Hujan petir, suhu 24-25°C, kelembapan 92-96%.
- Kota Tanjungpinang: Hujan petir, suhu 24-25°C, kelembapan 93-96%.
- Kabupaten Bintan: Hujan petir, suhu 26-27°C, kelembapan 85-89%.
- Kabupaten Karimun: Hujan petir, suhu 24-25°C, kelembapan 91-93%.
- Kabupaten Lingga: Hujan petir, suhu 23-24°C, kelembapan 95-97%.

"Kami mengimbau warga, terutama para nelayan, untuk lebih berhati-hati saat melaut. Perhatikan kondisi gelombang sebelum berangkat, karena saat ini tinggi gelombang di perairan sekitar Kepulauan Riau bisa mencapai 4 meter," ujar Fazzli.

BMKG melaporkan bahwa gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter diperkirakan terjadi di perairan Batam, Bintan, Karimun, dan Lingga. Sementara itu, perairan Anambas dan Natuna diprediksi mengalami gelombang lebih tinggi, yakni antara 2,5 hingga 4 meter.

BMKG dan pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk mengambil langkah-langkah pencegahan selama kondisi cuaca ekstrem ini berlangsung:
- Waspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.
- Hindari aktivitas di laut saat kondisi gelombang tinggi untuk menghindari risiko kecelakaan.
- Selalu pantau informasi cuaca terkini melalui BMKG dan instansi terkait.

BMKG memperkirakan kondisi ini akan mulai mereda setelah 23 Maret 2025, dengan intensitas hujan yang menurun dan cuaca berawan lebih dominan. Meski begitu, masyarakat tetap diimbau untuk mengikuti perkembangan cuaca guna memastikan keselamatan dan menghindari potensi risiko dari cuaca ekstrem ini.

Editor: Yudha