Persoalan Listrik dan Air Bersih di Hinterland Masih Jadi PR yang Belum Terselesaikan
Oleh : Ahmad Rohmadi
Sabtu | 10-10-2015 | 12:51 WIB
Air-PDAM.jpg
Ilustrasi.

BATAMTODAY.COM, Batam – Kebutuhan akan listrik dan air bersih di daerah hinterland masih menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Kota Batam, pasalnya sampai detik ini belum mampu diselesaikan.

Tauhid, salah satu warga Pulau Buluh mengharapkan agar Pemko Batam dapat segera mencari solusi untuk bisa menyelasaikan masalah listrik dan air tersebut untuk warganya di pulau.

"Pulau Buluh memang sudah dialiri listrik PLN. Tapi itu hanya malam hari saja yang kami harapkan bisa nyala 24 jam," kata Tauhid, Sabtu (10/10/2015).

Menurutnya apabila siang bisa menyala akan  banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh masyarakat dan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat di Pulau Buluh.

Tidak hanya pulau Buluh, Pulau lainnya di Kecamatan Bulang masih banyak dengan permasalahan yang sama bahkan ada yang belum dialiri listrik PLN sama sekali.

"Banyak yang masih mengandalkan bantuan genset dari Pemerintah Kota (Pemko) Batam," jelasnya.

Sedangkan untuk air bersih selama ini, masyarakat hanya mengandalkan sumber air berasal dari sumur dan apabila musim kemarau yang panjang masyarakat pun kesulitan mendapatkan air bersih.

Menanggapi keluhan para warganya itu, Wakil Wali Kota Batam, Rudi mengatakan pasokan listrik di Pulau Buluh, bukan di bawah kendali PLN Batam. melainkan PLN Persero Tanjungpinang.

"Kita akan berkoordinasi tapi butuh waktu untuk itu, harap masyarakat bisa bersabar," katanya.

Sedangkan masalah air bersih, proyek penyulingan air laut menjadi air tawar di Pulau Belakang Padang akan dijadikan percontohan, apabila berhasil bukan tidak mungkin akan dibangun di pulau-pulau lainnya

Namun, Rudi mengaku mesin ini butuh perawatan dan apabila terjadi kerusakan sangat berisiko, sehingga dia menyarankan masyarakat mendapatkan air bersih dari sumber air sumur.

“Kalau di sekitar sini ada pulau yang bisa menjadi sumber air, lapor ke Pemko Batam. Akan dibuat pipa bawah laut untuk mengalirkan air tersebut ke pemukiman masyarakat,” jelasnya.

Editor: Dodo