Kader Hanura Batam Sebut Iwan Krisnawan Membangkang Amanat Wiranto
Oleh : Ahmad Rohmadi
Senin | 14-09-2015 | 20:30 WIB
Uba_Ingan_Sigalingging_1.jpg
Wakil Ketua II Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Kota Batam, Uba Ingan Sigalingging.

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Ketua II DPC Partai Hanura Kota Batam, Uba Ingan Sigalingging, menilai, Ketua DPC Iwan Krisnawan yang membangkang pesan amanat yang disampaikan Ketua Umum Wiranto pada pembukaan Musda II Partai Hanura Kepri, di Swiss Bell Hotel, Harbour Bay, Sabtu (12/9/2015), menjadi salah satu penyebab musda tersebut agal membentuk kepengurusan baru alias deadlock.


Uba menjelaskan, dalam pidato Ketua Umum Partai Hanura Wiranto pada pembukaan Musda disampaikan pesan agar pada hajatan partai itu tidak digunakan untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kepentingan bersama.

"Pak Wiranto berharap agar Musda bisa berjalan dengan baik dan lancar sehingga mendapatkan hasil yang mufakat," kata Uba di Batam Center, Senin (14/9/2015).

Namun dalam perjalanannya, khususnya dalam memberikan hak suara dalam Musda tersebut, Uba menambahkan, Iwan Krisnawan tanpa berkoordinasi dengan para pengurus DPC Batam lainnya. Padahal menurutnya, seharusnya sebelum menentukan suara harus digelar rapat pleno bersama dengan pengurus DPC.

"Partai Hanura itu bukan sebuah perusahaan yang bisa seenaknya ketua. Dia (Iwan) membawa mandat tanpa ada pleno dengan pengurus lainnya," tambahnya.

Alhasil, lanjut Uba, Musda yang digelar selama dua hari di Swiss Bell Hotel gagal membentuk kepengurusan baru karena dicederai oleh kepentingan pribadi oleh para ketua DPC Kota Batam dan lima ketua DPC lainnya.

"Ketua Umum memberikan nilai A plus kepada kepengurusan DPD Kepri. Hal itu menunjukan bahwa kinerja selama ini di bawah kepemimpinan Pak Amir Hakim Siregar sangat baik. Tapi sepertinya para ketua DPC tidak memahami penilaian dari ketua umum kita," jelas Uba mengurai alasan deadock-nya Musda II Hanura Kepri tersebut.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPC Partai Hanura Kota Batam, Ahmad Surya. Ia bahkan menilai, Iwan Krisnawan selama ini tidak paham dengan organisasi.

"Selama ini dalam pengambilan keputusan tanpa pernah ada koordinasi dengan para pengurus DPC lainnya," tuturnya.

Surya juga menyampaikan, bahwa 1.500 orang yang datang adalah murni para kader dari Partai Hanura Kota Batam. Meskipun tidak mempunyai hak suara tapi, menurutnya, tidak ada larangan bagi kader untuk mengawal jalannya Musda.

"Saya akui memang ada yang datang pakai sandal jepit, tapi itu menunjukan bahwa kader Hanura merupakan bagian dari masyarakat kecil. Bukan seperti massanya Iwan yang pakai sepatu mahal yang pas pemilu lesgilatif hanya dapat suara 300," sindirnya.

Musda II Partai Hanura Kepri yang digelar selama dua hari di Swiss Bell Hotel, Harbour Bay, terpaksa diambil alih oleh DPP lantaran pada pelaksanaannya tidak membuahkan alias deadlock.

Editor: Dodo