Krisis Air Bersih, DPRD Panggil BP Batam
Oleh : Ahmad Rohmadi
Rabu | 02-09-2015 | 12:45 WIB
rdp-komisi-iii-air.jpg
Rapat dengar pendapat Komisi III DPRD dengan BP Batam membahas krisis air.

BATAMTODAY.COM, Batam - Menyikapi program rationing yang diberlakukan oleh PT Adhya Tirta Batam (ATB), Komisi III DPRD Batam memanggil pihak Badan Pengusahaan (BP) Batam selaku pengelola waduk.

Direktur Pengelolaan Air dan Limbah BP Batam, Tato Wahyu menyampaikan dalam mengembangkan Batam dari dulu memang ketersediaan air sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Ia menjelaskan jumlah produksi waduk secara keseluruhan yaitu sekitar 3.800 liter/detik, dan jika dihitung secara matematis secara umum jumlah tersebut untuk saat ini masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Namun berdasarkan data dari BMKG, dampak dari El Nino itu hujan diprediksi baru akan turun sampai tahun depan. Sehingga kita perlu mengambil langkah untuk antisipasi," kata Tato dalam rapat dengar pendapat dengan anggota Komisi III DPRD Batam, Rabu (2/9/2015).

Ia mengatakan bahwa dibandingkan dengan tahun sebelumnya curah hujan di Batam memang menurun.

Kendati demikian Tato menjelaskan pihaknya sudah berkoordinasi dengan ATB agar memaksimalkan DAM Duriangkang untuk menyuplai DAM yang saat ini sudah kekeringan.

Menanggapi hal itu anggota Komisi III DPRD Batam, Edward Brando mengatakan memang sudah seharusnya BP Batam segera koordinasi dengan ATB untuk memaksimalkan DAM Duriangkang.

"Saya sepakat, kita memang harus segera mencari solusi untuk mengatasi masalah ini memang tidak jangka pendek tetapi juga perlu jangka panjang," katannya.

Anggota Fraksi PAN itu juga menyampaikan agar BP Batam melakukan pengawasan dan penjagaan terhadap hutan lindung di sekitar DAM guna untuk penyerapan air karena menurutnya sekarang banyak yang rusak.

Editor: Dodo