Jadi Proyek Penerapan Sistem Departure Control System

Tiket KM Kelud Tak Seusai KTP, Penumpang akan Ditolak
Oleh : Irwan Hirzal
Sabtu | 22-08-2015 | 20:45 WIB
km kelud - scan tiket penumpang.jpg
Petugas dari PT Pelni saat mencocokkan tiket penumpang KM Kelud dengan KTP. (Foto Irwan Hirzal/BATAMTODAY.COM)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pelayaran melalui kapal motor (KM) Kelud menjadi proyek percontohan penerapan tiket dengan sistem departure control system (DCS) untuk meningkatkan pelayanan terpadu kepada pengguna anggutan laut. Melalui sistem ini, tiket yang tak sesuai dengan idetntitas diri atau KTP akan ditolak.

"Jumat (21/8/2015) kemarin resmi dilunjurkan di Jakarta. KM Kelud jadi percontohan untuk menerapkan tiket sistem DCS," ujar Abdullah N Tue, Kepala Pelni Cabang Batam, kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (22/8/2015).

Melalui sistem ini, di luar Pelabuhan Beton Sekupang (PBS) ada dua petugas dari PT Pelni yang siap melakukan pemindaian tiket penumpang sebelum memasuki ruang tunggu keberangkatan kapal. "Dengan sistem DCS diharapkan kondisi penumpang di pelabuhan teratur agar kenyamanan penumpang tetap terjaga," katanya.

Sementara hari ini sistem tersebut resmi diterapkan setiap para penumpang dengan tujuan Batam-Belawan, Medan, dengan jadwal keberangkatan pukul 17.00 WIB.

"Hari ini diberlakukan sistem DCS. Sebelum masuk ke ruang tunggu atau dermaga pelabuhan, penumpang harus scanning (pindai) tiket terlebih dahulu. Seperti naik pesawat," kata Abdullah.

Apabila ada penumpang yang tidak sesuai identitas KTP dengan tiket yang dibeli, kata Abdullah, penumpang wajib membeli tiket lagi. "Kalau tidak sesuai identitasnya (KTP) dengan tiket Pelni itu akan ditolak. Ini agar penumpang jera membeli dari calo tiket," jelasnya.

Abdullah mengakui proyek percontohan sistem DCS yang diterapkan untuk kapal KM Kelud karena rutenya yang terbilang pendek, yakni Batam-Medan dan Batam-Jakarta. (*)

Editor: Roelan