BP Batam Bantah Tudingan Kekerasan dalam Proyek Rempang, Li Claudia Minta Rieke Tak Sebarkan Hoaks
Oleh : Redaksi/Alex
Rabu | 30-04-2025 | 13:45 WIB
Li-Claudia-C.jpg
Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Wakil Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Li Claudia Chandra, membantah pernyataan anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka, terkait dugaan kekerasan dan kriminalisasi terhadap masyarakat dalam pelaksanaan proyek strategis nasional Rempang Eco City.

Li Claudia menegaskan tudingan tersebut tidak sesuai fakta lapangan dan meminta agar narasi yang menyesatkan tersebut dihentikan demi menjaga iklim investasi di Kota Batam.

"Pernyataan yang menyebut adanya kekerasan dan intimidasi terhadap masyarakat Rempang merupakan narasi lama yang kembali diangkat dan berpotensi menyesatkan publik," ujar Li Claudia, dalam keterangan resminya, Selasa (29/4/2025).

Ia menekankan selama masa kepemimpinan saat ini, tidak ada praktik kekerasan ataupun kriminalisasi terhadap warga yang terdampak proyek. Claudia juga mengundang Rieke dan anggota DPR lainnya untuk melihat langsung kondisi terkini di lapangan.

"Kami, Pemerintah Kota Batam dan BP Batam, tidak pernah melakukan kekerasan atau kriminalisasi terhadap warga. Kami hadir sebagai pemimpin yang mengayomi, bukan menekan. Warga tidak dipaksa, tetapi diajak untuk menerima manfaat dari pembangunan," tegasnya.

Li Claudia menjelaskan pihaknya saat ini tengah fokus pada percepatan pembangunan dan penguatan sektor investasi yang selaras dengan visi Pemerintah Pusat. Ia khawatir informasi yang keliru dapat merusak kepercayaan calon investor terhadap Batam.

"Kami berkomitmen membangun Batam sebagai kota yang ramah investasi. Tuduhan yang tidak berdasar soal kekerasan hanya akan merugikan proses pembangunan yang telah kami rintis dan bisa menghambat arus investasi yang sedang tumbuh," pungkasnya.

Proyek Rempang Eco City merupakan bagian dari program strategis nasional yang bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi baru di kawasan Batam melalui sektor industri, energi, dan pariwisata.

Editor: Gokli