Indonesia Dorong Peran BRICS dalam Perdamaian Global dan Reformasi Tata Kelola Internasional
Oleh : Redaksi
Rabu | 30-04-2025 | 11:04 WIB
Menlu-BRICS.jpg
Menlu Sugiono, dalam forum BRICS Foreign Ministers' Meeting (FMM) yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, pada 28 April 2025. (Foto: Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, menegaskan pentingnya peran negara-negara BRICS dalam memperkuat perdamaian dunia dan mendorong reformasi tata kelola global.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum BRICS Foreign Ministers' Meeting (FMM) yang berlangsung di Rio de Janeiro, Brasil, pada 28 April 2025.

Dalam sesi pertama bertema 'Peran BRICS dalam Menghadapi Krisis Global dan Regional serta Mendorong Perdamaian dan Keamanan', Menlu Sugiono menekankan BRICS harus tampil sebagai kekuatan yang aktif dan konstruktif dalam menegakkan hukum internasional serta mendorong penyelesaian damai konflik. Ia menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza sebagai cerminan kegagalan masyarakat internasional dalam menjunjung hukum humaniter.

"Penegakan hukum internasional harus dilakukan secara adil, konsisten, dan tanpa standar ganda. Tidak boleh ada pihak yang kebal hukum," ujar Menlu Sugiono.

Ia menambahkan tindakan sepihak dan pelanggaran terhadap norma global hanya akan memperdalam ketidakpercayaan dan memperlebar kesenjangan internasional.

Sugiono juga menekankan pentingnya menjaga independensi lembaga hukum internasional dari intervensi politik serta mendesak Dewan Keamanan PBB agar dapat melaksanakan mandatnya secara efektif.

Dalam sesi kedua yang mengangkat tema 'Reformasi Institusi Internasional untuk Tata Kelola yang Lebih Inklusif dan Berkelanjutan', Menlu Sugiono menyerukan urgensi reformasi multilateralisme agar lebih inklusif, transparan, dan responsif terhadap tantangan global. Indonesia, menurutnya, mendorong perluasan keanggotaan Dewan Keamanan PBB dan peningkatan representasi negara berkembang dalam lembaga-lembaga keuangan dunia.

Indonesia juga mengumumkan komitmennya untuk bergabung dengan New Development Bank sebagai bagian dari dukungan terhadap perluasan akses pembiayaan bagi negara-negara di kawasan Global South.

Selain itu, Sugiono menyampaikan pentingnya memperkuat peran WHO dalam membangun sistem kesehatan global yang tangguh, serta mendorong reformasi di WTO agar selaras dengan kepentingan seluruh anggotanya. "BRICS harus menjadi pelopor dalam mewujudkan dunia yang lebih adil dan damai. Kini saatnya bergerak dari visi ke implementasi nyata," tegas Menlu Sugiono, dalam penutup pernyataannya.

Di sela-sela pertemuan, Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Brasil serta pertemuan informal dengan Menlu Ethiopia dan Menteri Negara Persatuan Emirat Arab untuk membahas penguatan kerja sama bilateral dan dalam kerangka BRICS.

Editor: Gokli