Ketua Pemuda Batak Bersatu Minta Relokasi Warga Ruli Baloi Kolam Dilakukan secara Manusiawi
Oleh : Redaksi
Sabtu | 26-04-2025 | 16:04 WIB
Ketum-PBB.jpg
Ketua Pemuda Batak Bersatu, Martua Susanto atau yang akrab disapa Ucok Manurung. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Pemuda Batak Bersatu, Martua Susanto, atau yang akrab disapa Ucok Manurung, menyerukan agar proses relokasi warga di kawasan Ruli Baloi Kolam dilakukan secara manusiawi dan berkeadilan.

Ia juga mengajak masyarakat setempat untuk mendukung relokasi secara sukarela demi mendukung percepatan pembangunan dan meningkatkan iklim investasi di Kota Batam.

"Kami meminta para pengembang untuk mengutamakan aspek kemanusiaan dalam proses relokasi. Pembangunan memang penting, tetapi hak dan kesejahteraan masyarakat harus tetap menjadi prioritas," ujar Ucok, dalam keterangan resminya, Sabtu (26/4/2025).

Ucok mengungkapkan, ribuan kepala keluarga terdampak proyek pembangunan di kawasan tersebut. Ia menambahkan beberapa kali pertemuan telah dilakukan, namun hingga kini belum tercapai kesepakatan mengenai ganti rugi yang adil.

Menurutnya, relokasi yang mengedepankan prinsip keadilan akan menciptakan hubungan yang harmonis antara kepentingan pembangunan dan kebutuhan warga. "Jika relokasi dilakukan secara tertib dan transparan, Batam akan lebih menarik bagi investor, sehingga dapat membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," jelasnya.

Ucok juga menyampaikan apresiasi kepada sebagian warga yang bersikap terbuka terhadap rencana relokasi. Ia berharap pemerintah dapat memastikan proses berjalan lancar, termasuk menyediakan kompensasi yang layak atau tempat tinggal pengganti bagi warga terdampak.

"Kami mengimbau warga untuk bersikap kooperatif. Mari kita duduk bersama mencari solusi terbaik agar pembangunan Batam tetap berjalan tanpa mengorbankan rakyat kecil," kata Ucok.

Ruli Baloi Kolam diketahui sebagai salah satu kawasan strategis dalam pengembangan sektor properti dan industri di Batam. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, pengembang, dan masyarakat, pembangunan diharapkan dapat berlangsung tanpa menimbulkan konflik sosial.

Editor: Gokli