Dorong Negosiasi Tarif Trump, Indonesia Tawarkan Impor Energi dari AS
Oleh : Redaksi
Minggu | 20-04-2025 | 18:32 WIB
Mendag_AS_Airlangga1.jpg
Menko Perekonomian Airlangga Hartato melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick dalam rangka menyampaikan proposal negosiasi Indonesia terkait tarif kepada AS (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta-Dalam rangka mendorong negosiasi tarif AS, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan dengan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS), Howard Lutnick, di Washington DC.

Pertemuan ini menjadi lanjutan diplomasi ekonomi Indonesia untuk mendorong perdagangan yang lebih adil dan seimbang dengan Amerika Serikat.

"Kami berterima kasih kepada Secretary Lutnick yang memberikan kesempatan untuk melakukan negosiasi tarif dan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," ujar Menko Airlangga dikutip dari Minggu (20/4/2025).

Dalam pertemuan tersebut, Airlangga menyampaikan proposal konkret dari Indonesia, termasuk peningkatan pembelian komoditas utama dari AS, seperti minyak mentah, LPG, dan bensin, serta produk pertanian, seperti kedelai, tepung kedelai, dan gandum.

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi defisit perdagangan AS dan menjadi bagian dari komitmen Indonesia dalam skema negosiasi tarif AS yang lebih terbuka dan saling menguntungkan.

Selain itu, Indonesia juga menawarkan kerja sama strategis di sektor mineral kritis, memperluas peluang investasi AS di dalam negeri, serta penyelesaian berbagai hambatan non-tarif (non-tariff barriers) yang sering menjadi keluhan pengusaha AS di Indonesia.

Howard Lutnick merespons positif proposal tersebut dan menyebut pendekatan Indonesia lebih konkret dibanding negara lain yang juga mengajukan permintaan serupa.

Ia mendukung target penyelesaian negosiasi tarif AS dalam 60 hari ke depan dan menyarankan pembahasan teknis segera dilakukan antara tim Indonesia dengan pihak DoC dan USTR.

"Kami sangat menghargai pendekatan proaktif Indonesia. Ini merupakan langkah nyata menuju hubungan dagang yang lebih kuat dan seimbang," ujar Lutnick.

Langkah strategis Indonesia ini menjadi sinyal kuat bahwa negara siap berperan lebih aktif dalam negosiasi tarif AS, terlebih setelah kebijakan tarif resiprokal AS mulai diberlakukan. Indonesia termasuk dalam sedikit negara yang langsung diterima otoritas perdagangan AS seperti USTR dan DoC.

Melalui proses negosiasi tarif AS ini, Indonesia berharap dapat memperkuat posisi dalam perdagangan internasional serta mendorong peningkatan nilai tambah kerja sama ekonomi bilateral secara jangka panjang.

Editor: Surya