Trump Tangguhkan Tarif Resiprokal Selama 90 Hari kepada 75 Negara, Kecuali untuk Tiongkok
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 11-04-2025 | 09:24 WIB
Trump_Xi_Jiping.jpg
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (kanan) dan PresidenChina Xi Jinping (kiri) (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dalam situasi perang dagang yang semakin panas, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendadak menangguhkan pemberlakuan tarif timbal balik atau tarif resiprokal kepada 75 negara, kecuali China atau Tiongkok karena dianggap menantang kebijakan AS.

Penundaan ini dilakukan Trump sebagai tanggapan atas pendekatan dari puluhan negara, termasuk Indonesia yang akan mengirimkan negosiatornya ke AS pada pekan depan.

Dalam akun media sosialnya, Presiden Trump menyebut bahwa lebih dari 75 negara telah memanggil perwakilan AS, termasuk departemen perdagangan, keuangan dan perwakilan dagang AS.

Bersamaan dengan pemberlakuan persentase terbaru ini selama 90 hari ke depan, AS akan bernegosiasi dengan berbagai negara.

Ini adalah untuk merundingkan solusi mengenai pemberlakuan tarif timbal balik. Donald Trump menyebut, dirinya telah mengesahkan penghentian pengenaan tarif selama 90 hari, kecuali tarif sebesar 125 persen kepada Tiongkok.

Alasannya, klaim otoritas Gedung Putih, adalah sikap "tidak hormat" pemerintah China yang membalas kebijakan Trump dengan menaikkan tarif hingga 84% pada komoditas AS yang masuk ke Tiongkok.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok meminta agar Amerika Serikat bisa memperlakukan negara lain secara setara dan hormat, jika benar-benar ingin melakukan negosiasi sial tarif dagang.

Pasalnya, kemarin Trump memberlakukan tarif sebesar 104 persen terhadap Tiongkok, yang dibalas dengan pengenaan tarif sebesar 84 persen oleh Tiongkok terhadap produk impor dari AS, yang kemudian dibalas lagi oleh Trump dengan menaikan tarif impor atas produk Tiongkok sebesar 125 persen.

Kendati begitu meski pengenaan tarif resiprokal ditunda selama 90 hari, namun merujuk data yang dikeluarkan Gedung Putih, Rabu (9/4/2025), persentase tarif timbal balik untuk seluruh negara diturunkan ke angka 10%, terhitung per 5 April lalu.

Bersamaan dengan pemberlakuan persentase terbaru ini selama 90 hari ke depan, AS akan bernegosiasi dengan berbagai negara.

Penurunan tarif ke angka 10% juga tidak berlaku untuk negara-negara yang dianggap Trump sebagai "penentang terburuk". Trump menuduh negara-negara ini menjalankan praktik perdagangan yang tidak adil dengan AS.

Negara yang masuk kategori itu antara lain 27 negara anggota Uni Eropa, Vietnam, dan Afrika Selatan. Tarif resiprokal yang diterapkan Trump kepada negara kategori ini berkisar antara 11% hingga lebih dari 100%.

Pejabat di kantor Perdana Menteri Inggris menilai "perang dagang tidak akan menguntungkan siapa pun".

Merujuk penangguhan kebijakan tarif resiprokal, seorang narasumber berkata kepada BBC bahwa "sikap tenang dapat membuahkan hasil".

Editor: Surya