Khataman Qur'an Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda Batam
Oleh : Aldy
Jum\'at | 21-03-2025 | 13:04 WIB
khatam-quran1.jpg
Disbudpar Kota Batam kembali menggelar tradisi Khataman Qur'an untuk keempat kalinya pada Jumat (20/3/2025). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam kembali menggelar tradisi Khataman Qur'an untuk keempat kalinya pada Jumat (20/3/2025).

Acara yang menjadi bagian dari rangkaian Bazar Wonderfood and Art Ramadhan (BWR) ini berlangsung dengan khidmat, meski harus dipindahkan ke Kantor Disbudpar Batam akibat cuaca yang kurang mendukung.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata, menyampaikan apresiasi kepada Plt Sekretaris Disbudpar, Ratnasari Tarigan, serta seluruh pihak yang turut menjaga dan melestarikan tradisi ini. Menurutnya, Khataman Qur'an merupakan bagian dari identitas budaya Islam di Batam dan harus terus dilestarikan.

"Kami tetap semangat melaksanakan Khataman Qur'an meskipun ada kendala cuaca. Tradisi ini bukan hanya ibadah, tetapi juga sarana memperkuat nilai budaya dan kebersamaan umat Muslim," ujar Ardiwinata.

Dalam kesempatan tersebut, Ardiwinata mengungkapkan bahwa pihaknya berencana mengusulkan Khataman Qur’an sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). Usulan ini didasarkan pada kuatnya tradisi tersebut dalam kehidupan masyarakat Batam, khususnya komunitas Melayu yang erat dengan nilai-nilai Islam.

"Kami ingin Khataman Qur'an mendapat pengakuan lebih luas sebagai bagian dari khazanah budaya Batam. Dengan status WBTB, kami berharap tradisi ini semakin dikenal dan dapat terus diwariskan kepada generasi muda," tambahnya.

Khataman Qur'an merupakan kegiatan membaca dan menuntaskan Al-Qur'an secara kolektif, yang sering dilakukan dalam momen-momen penting seperti bulan Ramadan. Selain sebagai ibadah, tradisi ini juga mempererat hubungan sosial dan meningkatkan pemahaman agama Islam di kalangan masyarakat.

Dengan usulan ini, Disbudpar berharap Khataman Qur’an dapat menjadi ikon budaya keagamaan di Batam sekaligus menegaskan peran pentingnya dalam menjaga warisan budaya Islam di Indonesia.

Editor: Gokli