Hingga 15 April 2025, Sebanyak 2.188 Korban Gempa Myanmar Terima Layanan Kesehatan dari Tim Medis Indonesia
Oleh : Redaksi
Sabtu | 19-04-2025 | 12:04 WIB
Medis-RI.jpg
Tim Medis Indonesia, saat memberikan layanan kesehatan kepada warga Myanmar korban gempa. (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia menunjukkan komitmen kemanusiaan di kancah global dengan mengirimkan Tim Medis Darurat Indonesia (Emergency Medical Team/EMT) dan Tim Penyelamat ke Myanmar, pascagempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo yang mengguncang negara tersebut pada 28 Maret lalu.

Pengiriman tim bantuan tersebut dilakukan pada 4 April 2025 atas permintaan resmi Pemerintah Myanmar. Bantuan tanggap darurat ini bertujuan untuk memperkuat respons kesehatan di wilayah terdampak, terutama di ibu kota Nay Pyi Taw dan sekitarnya.

Tim EMT Indonesia terdiri atas 37 tenaga kesehatan dari berbagai keahlian, termasuk dokter umum, dokter bedah, spesialis ortopedi, dokter anak, anestesi, hingga apoteker dan perawat. Mereka juga didukung oleh tenaga administrasi dan personel logistik yang siap menangani kondisi darurat medis.

Sejak 7 April 2025, tim medis telah memberikan pelayanan di Medical Center TCK EMT Indonesia, yang berlokasi di rumah sakit sementara berkapasitas 50 tempat tidur di Wilayah Uttarathiri. Fasilitas ini didirikan menggunakan lima tenda yang difungsikan sebagai unit gawat darurat, ruang rawat jalan, ruang observasi, apotek, dan gudang logistik.

"Layanan yang diberikan meliputi perawatan darurat, tindakan bedah ringan, layanan kesehatan anak, kebidanan, farmasi, hingga pemeriksaan laboratorium dasar. Hingga 15 April 2025, sebanyak 2.188 pasien telah menerima layanan kesehatan dari tim medis Indonesia," tulis Kemlu, dalam laman resminya.

Menteri Kesehatan Myanmar, Prof Dr Thet Khaing Win, bersama jajaran pejabat kementeriannya, mengunjungi fasilitas medis Indonesia pada 9 April 2025. Dalam kunjungan tersebut, mereka menyampaikan apresiasi dan belasungkawa, serta meninjau langsung distribusi alat bantu jalan (kruk) bagi warga yang mengalami cedera akibat gempa.

Kementerian Kesehatan Indonesia menyatakan misi kemanusiaan ini akan berlangsung hingga 21 April 2025, sebagai bentuk solidaritas regional dan kontribusi aktif Indonesia dalam upaya pemulihan bencana di Asia Tenggara.

Editor: Gokli