Banjir Melanda Batam, Mobilitas Warga Tersendat, Butuh Solusi dari Pemerintah
Oleh : Aldy
Kamis | 20-03-2025 | 10:24 WIB
banjir-botania-1.jpg
Kondisi banjir di ruas jalan kawasan Botania 1, Batam Center, Kamis (20/3/2025). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Hujan deras yang mengguyur Kota Batam selama dua hari berturut-turut, Rabu-Kamis (19-202/3/2025) mengakibatkan banjir di hampir seluruh wilayah kota.

Tidak hanya merendam kawasan permukiman padat penduduk, tetapi juga menggenangi hampir semua ruas jalan utama, menghambat aktivitas warga.

Ketinggian air yang mencapai lutut orang dewasa membuat pengendara harus ekstra waspada saat melintas. Banyak kendaraan roda dua mengalami mogok akibat mesin terendam air, sehingga pengendara terpaksa mendorong motor mereka ke tempat yang lebih tinggi.

"Akhirnya mati juga, tadinya saya kira bisa lewat, tapi ternyata busi motor saya kemasukan air," ujar Faisal, salah satu pengendara motor yang terjebak banjir di depan BNI Botania 1, Kamis (20/3/2025).

Dari pantauan di lapangan, puluhan sepeda motor terlihat berjajar di pinggir ruko sepanjang jalan yang padat penduduk. Beberapa pengendara tampak beristirahat setelah kelelahan mendorong motor, sementara lainnya berusaha memperbaiki kendaraan mereka.

Tidak hanya sepeda motor, sejumlah mobil juga mengalami kesulitan. Beberapa pengendara memilih memarkir kendaraan mereka di tempat lebih tinggi, sementara sebagian lainnya nekat menerobos genangan air. Namun, derasnya arus air di jalanan semakin membahayakan para pengendara.

Sejumlah kendaraan mogok akibat menerobos banjir di ruas jalan kawasan Botania 1, Batam Center, Kamis (20/3/2025). (Foto: Aldy)

"Tadi saya coba menerobos genangan, tapi hanya beberapa meter saja, suara mesin mobil mulai aneh, jadi saya langsung menepi," kata Budi, pengemudi Toyota Avanza.

Banjir yang terjadi berulang kali di Batam menimbulkan keresahan di kalangan warga. Banyak yang mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam menangani permasalahan drainase kota.

"Sebagai masyarakat biasa, kami hanya bisa pasrah dengan kondisi ini. Sebelum terpilih, pemerintah selalu menjanjikan solusi untuk masalah banjir, tapi kenyataannya masih seperti ini. Semoga ke depannya ada perbaikan," ungkap Budi.

Banjir yang melumpuhkan aktivitas warga juga berdampak pada produktivitas kerja. "Dengan kondisi seperti ini, saya terpaksa izin tidak masuk kerja," kata Tarmizi, rekan sekantor Budi.

Situasi ini kembali menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur drainase serta pengawasan lebih ketat terhadap perizinan pengembang agar permasalahan banjir di Batam tidak terus berulang.

Editor: Gokli