Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Tarik 777 Ribu Pendaftar di Seluruh Indonesia
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-03-2025 | 12:44 WIB
menkes-budi2.jpg
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa hingga 16 Maret 2025, Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) telah menarik lebih dari 777 ribu peserta dari 9.285 Puskesmas yang tersebar di 502 kabupaten/kota di 38 provinsi. Capaian ini menunjukkan tingginya animo masyarakat terhadap layanan kesehatan gratis yang disediakan pemerintah.

Dalam periode 10 Februari hingga 15 Maret 2025, Kabupaten Lamongan mencatat jumlah peserta tertinggi dengan 27.284 orang, disusul Mojokerto dengan 24.361 peserta, serta Kota Semarang yang mencapai 19.997 peserta.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan PKG merupakan salah satu program kesehatan terbesar yang pernah dilakukan Kementerian Kesehatan, dengan target menjangkau lebih dari 280 juta masyarakat Indonesia guna meningkatkan kualitas kesehatan nasional.

Layanan Kesehatan Komprehensif

PKG memberikan akses berbagai layanan kesehatan, termasuk skrining penyakit jantung, kanker, kesehatan mental, serta pemeriksaan khusus bagi ibu hamil dan balita. Program ini dirancang berdasarkan siklus hidup masyarakat, berfokus pada tiga momen utama: ulang tahun, lingkungan sekolah, serta pemeriksaan ibu hamil dan balita.

Menkes Budi menekankan pentingnya deteksi dini bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil dan anak-anak. "Pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil dan balita sangat penting untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sejak awal," ujarnya, dalam Rapat Koordinasi bersama Wakil Menteri Dalam Negeri dan para kepala daerah pada Senin (17/3/2025), demikian dikutip laman Kemenkes.

Sejak diluncurkan pada 10 Februari 2025, pemeriksaan untuk masyarakat usia 0-16 tahun dan 18 tahun ke atas dilakukan sesuai tanggal ulang tahun mereka. Mulai Juli 2025, cakupan PKG akan diperluas ke sekolah-sekolah untuk memastikan pemeriksaan rutin bagi anak usia 7-17 tahun. Sementara itu, ibu hamil dan balita akan menerima layanan pemeriksaan di Puskesmas dan Posyandu, mencakup skrining hormon, deteksi penyakit jantung bawaan, kesehatan gigi, mata, telinga, dan tekanan darah.

Bagi orang dewasa dan lansia, PKG memberikan pemeriksaan risiko stroke, kanker, serta kesehatan mental dan fisik. Program ini juga mencakup skrining kesehatan jiwa bagi anak sekolah dasar guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental.

Peran Daerah dan Target Pemeriksaan

Keberhasilan PKG di beberapa daerah, seperti Lamongan, didukung oleh komitmen pemerintah daerah, efektivitas sosialisasi, serta ketersediaan tenaga medis dan fasilitas di Puskesmas. Pemerintah daerah lain diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan program dengan memanfaatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik dan non-fisik.

Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, menyatakan target pemeriksaan harian akan terus ditingkatkan. Saat ini, Kementerian Kesehatan menargetkan 50 ribu pemeriksaan per hari, yang diharapkan meningkat menjadi 100 ribu, bahkan hingga 300 ribu per hari untuk mencapai total 100 juta pemeriksaan setiap tahunnya.

"Keberhasilan di Lamongan, Mojokerto, dan Semarang terjadi karena instruksi kepala daerah yang jelas, pengelolaan data yang baik, serta koordinasi antara pemerintah daerah dan tenaga kesehatan," ujar Bima.

Dengan semakin luasnya cakupan PKG, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan program ini untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan mereka secara menyeluruh.

Editor: Gokli