KKP Buka Pendaftaran Taruna Baru, Prioritaskan Anak Nelayan dan Pembudidaya
Oleh : Redaksi
Senin | 03-03-2025 | 10:24 WIB
Taruna-KKP1.jpg
KKP kembali membuka pendaftaran taruna baru untuk tahun akademik 2025/2026 melalui satuan pendidikan vokasi yang dikelolanya. (KKP)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali membuka pendaftaran taruna baru (Pentaru) untuk tahun akademik 2025/2026 melalui satuan pendidikan vokasi yang dikelolanya.

Program ini khususnya ditujukan bagi anak nelayan serta pembudidaya guna mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul di sektor kelautan dan perikanan.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), I Nyoman Radiarta, menegaskan KKP berkomitmen mencetak lulusan yang andal, profesional, serta berkontribusi dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan. "Melalui pendidikan vokasi ini, kami ingin mendukung pembangunan ekonomi biru dan mewujudkan Ocean Institute of Indonesia (OII)," ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, demikian dikutip laman KKP, Jumat (28/2/2025).

Penerimaan di Satuan Pendidikan Tinggi Vokasi

KKP mengelola 11 kampus pendidikan tinggi vokasi, yang terdiri dari 10 satuan pendidikan dengan sistem Non-Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Non PK-BLU), yakni:

  • Politeknik AUP
  • Politeknik KP Bitung
  • Politeknik KP Sorong
  • Politeknik KP Karawang
  • Politeknik KP Bone
  • Politeknik KP Kupang
  • Politeknik KP Jembrana
  • Politeknik KP Pangandaran
  • Politeknik KP Dumai
  • AK-KP Wakatobi

Kesepuluh institusi tersebut menyelenggarakan pendidikan bagi Anak Pelaku Utama (APU) yang terlibat dalam subsektor penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengelolaan ruang laut, pemasaran ikan, pengolahan ikan, dan pengangkutan ikan.

Sementara itu, Politeknik KP Sidoarjo menjadi satu-satunya satuan pendidikan tinggi vokasi dengan sistem PK-BLU, yang membuka pendaftaran melalui dua jalur, yaitu Jalur Umum (80% kuota) untuk masyarakat umum dan Jalur Khusus (20% kuota) bagi Anak Pelaku Utama (APU).

Persyaratan Umum untuk Pendidikan Tinggi Vokasi:

  • Warga Negara Indonesia, lulusan SMA/sederajat
  • Usia maksimal 23 tahun per 1 September 2025
  • Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna
  • Bersedia tinggal di asrama dan mengikuti seluruh tahapan seleksi
  • Persyaratan khusus sesuai program studi dapat dilihat di laman resmi pendaftaran

Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman www.pentaru.kkp.go.id dari 3 Maret hingga 31 Mei 2025. Seleksi mencakup tahap administrasi, akademik, wawancara, serta uji fisik dan kesehatan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

Penerimaan di Satuan Pendidikan Menengah Vokasi

Selain pendidikan tinggi, KKP juga membuka pendaftaran bagi peserta didik tingkat menengah melalui Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM). Terdapat lima SUPM yang tersebar di Ladong, Pariaman, Kotaagung, Tegal, dan Waiheru. Sekolah ini bertujuan mencetak tenaga terampil di sektor perikanan sejak usia dini.

Persyaratan Umum untuk Pendidikan Menengah Vokasi:

  • Warga Negara Indonesia, lulusan SMP/sederajat
  • Usia maksimal 18 tahun pada tahun berjalan
  • Sehat jasmani dan rohani, tidak buta warna
  • Bersedia tinggal di asrama dan mengikuti seluruh tahapan seleksi
  • Persyaratan khusus sesuai kompetensi keahlian dapat dilihat di laman resmi pendaftaran

Pendaftaran dilakukan secara daring melalui laman www.pentaru.kkp.go.id/supm mulai 3 Maret hingga 31 Mei 2025. Seleksi akan mencakup administrasi, akademik, wawancara, serta uji fisik dan kesehatan.

I Nyoman Radiarta mengajak generasi muda untuk memanfaatkan kesempatan ini. "Pendidikan vokasi kelautan dan perikanan adalah jalur emas bagi mereka yang ingin mendapatkan pendidikan berbasis industri dan siap kerja," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menegaskan pentingnya pembangunan SDM unggul untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. "Kami menyiapkan generasi yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga inovatif dan memiliki daya saing tinggi," pungkasnya.

Editor: Gokli