Lurah Pulau Buluh Minta PT PJK Bertanggung Jawab

Puluhan Buaya yang Lepas dari Penangkaran Pulau Bulan Resahkan Warga
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 15-01-2025 | 17:04 WIB
Buaya-Ditangkap1.jpg
Sebagian buaya yang lepas dari penangkaran PT Perkasa Jagat Karunia (PJK) di Pulau Bulan berhasil ditangkap. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Cuaca ekstrem yang melanda Kota Batam meninggalkan berbagai persoalan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Mulai dari banjir, tanah longsor hingga teror buaya yang lepas dari penangkaran.

Diketahui, penangkaran buaya yang berlokasi di Pulau Bulan dikelola oleh PT Perkasa Jagat Karunia (PJK). Pada saat curah hujan terus berkepanjangan mengguyur sebagian besar Kota Batam, dua tanggul penangkaran buaya itu jebol.

Informasi yang dihimpun, dua tanggul yang jebol itu memiliki ukuran berbeda yakni ada yang kecil dengan ukuran sekitar 2 meter. Kemudian tanggul satu lagi lebih lebar lagi sekitar 10 meter.

Atas kejadian ini, Lurah Pulau Buluh, Arpin, meminta PT PJK selaku pemilik penangkaran buaya bertanggung jawab atas lepasnya puluhan buaya dari penangkaran. Menurut Arpin, warga pulau kini hidup dalam ketakutan setelah munculnya ancaman buaya yang sering terlihat di sekitar permukiman mereka.

"Kami minta perusahaan bertanggung jawab ya. Karena ini sudah meresahkan. Masyarakat yang kehidupannya sebagai nelayan, sudah dihantui adanya teror buaya ini," kata Arpin, Rabu (15/1/2025).

Bagi Arpin, sebagai pihak pemerintah dirinya akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk membicarakan terkait masalah buaya yang lepas tersebut.

"Saya akan berkoordinasi dengan pimpinan kami dan melakukan rapat, langkah apa yang akan diambil terhadap PT JPK agar mereka serius menangani ini," ungkap Arpin.

Pihaknya juga mengimbau, agar masyarakat waspada jika melakukan aktivitas di laut. Sebab sampai saat ini belum ada informasi pasti jumlah buaya yang lepas. "Ini pasti lebih dari lima ekor. Karena warga sampai saat ini masih melakukan pemburuan," kata dia.

Di sisi lain, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Batam, Tomy menyebutkan, tiga ekor buaya dilaporkan berhasil ditangkap oleh gabungan masyarakat dalam operasi yang melibatkan BKSDA Batam, warga setempat, perangkat kelurahan, dan kepolisian di perairan Pulau Buluh pada Selasa (14/1/2025) malam.

"Iya betul. Berkat kerjasama antara warga dan kelurahan dan kepolisian, ada tiga ekor buaya tadi malam berhasil ditangkap," ujarnya.

Setelah ditangkap, lanjut Tomy, buaya-buaya tersebut segera dikembalikan ke lokasi penangkarannya yang telah diperbaiki yakni di PT PJK Pulau Bulan. "Tadi malam setelah ditangkap, langsung kita kirim ke lokasi penangkaran. Soalnya mau kita lepas kemana, cuman disitu lokasi penangkarannya," kata dia.

Tomy menduga beberapa ekor buaya yang berhasil ditangkap itu bukan buaya penangkaran. Sebab, buaya penangkaran memiliki ciri-ciri ada potongan dibagian ekor. "Kalau buaya penangkaran ada tanda, beda kalau buaya liar. Kalau buaya liar biasanya lebih buas," bebernya.

Diakuinya, dirinya memahami betul tentang karakteristik kehidupan hewan buas buaya. Apalagi, ia lama berkecimpung di BKSDA.

Kata dia buaya penangkaran yang lepas tidak akan jauh dari lokasi penangkaran, sebab buaya tersebut sudah terbiasa mendapat makanan dari penangkaran.

"Tadi malam berhasil ditangkap, dan buaya tak begitu buas karena matanya disenter cahaya sehingga lebih mudah dievakuasi," tambahnya.

Buaya yang lepas dari lokasi penangkaran PT PJK lebih dari lima ekor. Ia menyebutkan jumlah buaya yang lepas sekitar 10 ekor. "Lebih dari lima ekor, sekitar 10an ekor," tutupnya.

Sementara perwakilan perusahaan PT Perkasa Jagat Karunia, Wahyu, tak dapat berbicara banyak soal data buaya yang lepas dari penangkaran mereka. Namun begitu, pihak perusahaan terus melakukan patroli untuk mencari buaya yang lepas.

"Itu nanti perusahaan saja yang menyampaikan, kami hanya menjemput buaya yang sudah ditangkap oleh warga," kata Wahyu.

Editor: Yudha