Indonesia dan Hong Kong Perkuat Kerja Sama Investasi untuk Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Oleh : Redaksi
Kamis | 09-01-2025 | 15:24 WIB
RI-Hongkong.jpg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR), Paul Chan, pada Rabu (8/1/2025). (Kemenko Perekonomian)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional di bidang investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing nasional.

Dalam upaya ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, bertemu dengan Financial Secretary Hong Kong Special Administrative Region (HKSAR), Paul Chan, pada Rabu (8/1/2025) di Kantor Kemenko Perekonomian.

Pertemuan tersebut membahas berbagai peluang investasi strategis, termasuk pengembangan layanan rantai pasok (supply chain services) di Indonesia. Secretary Paul Chan menyatakan bahwa Hong Kong, sebagai salah satu pusat keuangan terbesar di Asia, melihat potensi besar untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutama di sektor keuangan dan infrastruktur.

Menko Airlangga menyambut baik minat Hong Kong untuk berinvestasi di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pemerintah menyediakan sejumlah insentif fiskal, seperti Tax Holiday, Tax Allowance, Investment Allowance, dan Super Deduction Tax, guna menarik lebih banyak investor.

"Berbagai kemudahan ini memungkinkan entitas bisnis Indonesia dan Hong Kong mengakses pasar yang lebih luas dan meningkatkan efisiensi," ujar Airlangga, demikian dikutip laman Kemenko Perekonomian.

Selain membahas peluang investasi, kedua belah pihak juga menyinggung tantangan ekonomi global, seperti ketidakpastian akibat situasi geopolitik. Secretary Paul Chan memuji ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap tumbuh meski menghadapi tantangan global.

"Indonesia memiliki lingkungan bisnis yang kondusif dan populasi usia muda yang menjadi faktor utama dalam memperkuat kerja sama investasi," ujar Paul Chan.

Menko Airlangga menambahkan bahwa sektor energi terbarukan dan proyek greenfield menjadi area potensial untuk dijajaki oleh investor Hong Kong. Selain itu, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang mencakup sektor industri, pariwisata, manufaktur, dan digital juga menawarkan prospek pertumbuhan signifikan bagi para investor.

Pertemuan ini menjadi langkah awal yang menjanjikan dalam mempererat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Hong Kong. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi, Staf Khusus Menko Perekonomian Raden Pardede, Konsul Jenderal RI untuk Hong Kong Yul Edison, serta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Widjaja Kamdani.

Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang terus berkembang, pemerintah berharap kerja sama dengan Hong Kong akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan sektor-sektor strategis dan menciptakan peluang bisnis yang lebih besar di masa mendatang.

Editor: Gokli