Gas Melon Langka Saat Nataru, DKUPP Bintan: Ternyata Agen PT MCAM Tak Dapat Kuota Tambahan dari Pertamina
Oleh : Harjo
Kamis | 09-01-2025 | 15:04 WIB
Rakor-Gas.jpg
DKUPP Bintan menggelar Rakor membahas kelangkaan gas melon saat Nataru di Tanjunguban dan sekitarnya, bersama instansi terkait. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Bintan - Kelangkaan gas LPG 3 kg di wilayah Tanjunguban dan sekitarnya selama libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 disebabkan oleh tidak adanya kuota tambahan atau fakultatif dari Pertamina.

Hal ini disampaikan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kabupaten Bintan setelah melakukan investigasi di lapangan.

Menurut Kepala DKUPP Bintan, Asy Syukri, melalui Kepala Bidang Perdagangan, Setia Kurniawan, pihaknya belum mengetahui secara pasti alasan di balik tidak diberikannya kuota tambahan tersebut. "Dari rapat koordinasi dengan agen PT Mulai Cipta Abadi Mulya (MCAM) di Kecamatan Bintan Utara, terungkap bahwa Pertamina tidak memberikan kuota tambahan. Namun, apa alasan dan pertimbangan di balik keputusan ini belum bisa dipastikan, karena itu adalah kewenangan Pertamina," jelas Setia Kurniawan, Kamis (9/1/2025).

Dalam rapat yang melibatkan instansi terkait, termasuk Kejaksaan Negeri Bintan, Kepolisian, BIN Bintan, perwakilan Pertamina, dan MCAM, diketahui bahwa agen MCAM biasanya mendistribusikan 3.360 tabung gas LPG 3 kg setiap hari. Jumlah ini tersebar ke berbagai pangkalan melalui enam truk, masing-masing membawa 560 tabung. Setiap pangkalan mendapat suplai maksimal 120 tabung per hari.

Namun, saat puncak liburan Nataru, permintaan meningkat tajam. MCAM, yang merupakan salah satu agen utama, tidak mendapatkan tambahan kuota dari Pertamina, sehingga suplai ke pangkalan terhenti.

Ketua Pemuda Pancasila Bintan Utara, Ahmad Tauhid, menyoroti ironi kelangkaan ini, mengingat wilayah tersebut berada dekat dengan fasilitas Pertamina. "Ini seperti pepatah tikus mati di lumbung padi. Harusnya ada antisipasi dini, bukan baru bertindak setelah masyarakat merasakan dampaknya," ujar Ahmad.

Ia menekankan pentingnya evaluasi serius terhadap distribusi gas LPG 3 kg, mengingat ini merupakan kebutuhan dasar masyarakat. "Kelangkaan ini harus menjadi pelajaran agar tidak terus berulang, terutama di momen-momen penting seperti libur panjang," tambahnya.

DKUPP Bintan berharap Pertamina dapat lebih responsif dalam memberikan tambahan kuota untuk mengantisipasi lonjakan permintaan di masa mendatang. "Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan ketersediaan gas LPG 3 kg, agar kejadian serupa tidak lagi terjadi," pungkas Setia Kurniawan.

Masyarakat juga diimbau untuk menggunakan gas LPG 3 kg sesuai peruntukannya, yaitu untuk rumah tangga miskin dan pelaku usaha mikro, guna memastikan distribusinya lebih merata.

Editor: Gokli