BMKG Sebut Gempa Besar di Nepal dan Tibet Tidak Berdampak ke Indonesia
Oleh : Redaksi
Selasa | 07-01-2025 | 22:04 WIB
Gempa_Nepal.jpg
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan gempa besar dengan magnitudo 7,1 yang mengguncang Kota Xigaze di wilayah otonomi Tibet pada Selasa (7/1/2025) tidak memiliki dampak terhadap Indonesia.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan gempa berkekuatan menengah ini berpusat di daratan dengan kedalaman 25 kilometer. Lokasi episentrumnya berada sekitar 157 kilometer barat daya Shigatse, China, dan 236 kilometer timur laut Kathmandu, Nepal.

Gempa di Tibet yang terjadi pada pukul 08.05 WIB ini dipastikan oleh BMKG sebagai akibat dari aktivitas sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun.

Menurut laporan sementara yang diterima BMKG dari otoritas kebencanaan setempat, gempa ini telah mengakibatkan sedikitnya 53 korban jiwa serta kerusakan pada banyak bangunan di daerah terdampak.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Geologi Amerika Serikat (USGS), guncangan dan efek gempa ini juga dirasakan hingga ke Bangladesh, India, Bhutan, dan wilayah China lainnya.

"Hasil analisis BMKG hingga Selasa siang menunjukkan bahwa gempa tersebut tidak memberikan pengaruh atau dampak langsung terhadap Indonesia," ujar Daryono.

Ia juga menyatakan bahwa BMKG akan terus memantau perkembangan aktivitas seismik yang berpotensi merusak, untuk memastikan keselamatan masyarakat di dalam negeri.

"Masyarakat di Indonesia dihimbau untuk tetap tenang karena gempa di Tibet ini tidak memiliki pengaruh terhadap wilayah kita," tambahnya.

Belum Ada Laporan WNI Jadi Korban

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) memastikan Kedutaan Besar (KBRI) terus memantau kondisi warga negara Indonesia (WNI) setelah gempa bumi dengan magnitudo 7,1 mengguncang kota Xigaze di wilayah otonomi Tibet pada Selasa (7/1/2025) pukul 09.05 waktu setempat (08.05 WIB) dengan kedalaman sekitar 10 kilometer.

Menurut laporan dari kantor berita Xinhua, gempa di Tibet tersebut mengakibatkan 53 orang meninggal dunia dan 63 lainnya mengalami luka-luka.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha menyampaikan KBRI Dhaka, yang juga menangani Nepal, belum menerima laporan mengenai WNI yang terdampak gempa di Nepal.

"Saat ini terdapat sekitar 70 WNI di Nepal. KBRI Dhaka telah mengambil langkah untuk memantau kondisi mereka dan mengumpulkan informasi terkait kemungkinan adanya WNI pendaki Gunung Himalaya yang terdampak," ujar Judha dalam pernyataan tertulisnya.

Ia juga memastikan KBRI New Delhi belum mendapatkan laporan adanya WNI yang menjadi korban akibat gempa di sejumlah wilayah India.

Judha menambahkan bahwa jika ada situasi darurat, WNI di Bangladesh dapat menghubungi KBRI Dhaka melalui nomor +880-1614-444552.

Sementara WNI di Nepal dapat menghubungi Konsul Kehormatan di Nepal melalui nomor +977-98-5104-6514. Untuk WNI di India, dapat mengontak KBRI New Delhi melalui nomor +91-7669-600082.

Menanggapi bencana gempa di Tibet ini, Presiden China Xi Jinping, memerintahkan otoritas setempat untuk mengerahkan seluruh sumber daya dalam upaya pencarian dan penyelamatan korban.

Selain melanda Tibet di China, gempa juga dilaporkan mengguncang Kathmandu, Nepal, serta negara bagian Bihar di India timur yang berbatasan langsung dengan Nepal.

Editor: Surya