Menko Zulkifli Hasan Ajak Semua Pihak Optimis Wujudkan Swasembada Pangan
Oleh : Redaksi
Rabu | 01-01-2025 | 12:44 WIB
Menko-Pangan.jpg
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, usai menghadiri Rapat Terbatas terkait Kebijakan Bidang Pangan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/12/2024). (Setkab)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap optimis dan bekerja keras dalam mewujudkan swasembada pangan.

Pernyataan tersebut disampaikan usai menghadiri Rapat Terbatas terkait Kebijakan Bidang Pangan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/12/2024).

"Dengan kesungguhan dan kerja keras semua pihak, sebagaimana selalu ditekankan oleh Bapak Presiden, kita bisa fokus pada upaya mencapai swasembada pangan," ujar Zulkifli Hasan, demikian dikutip laman Setkab.

Dalam rapat tersebut, Menko Zulhas mengungkapkan capaian positif produksi pangan dalam negeri. Data menunjukkan peningkatan signifikan pada produksi beras selama dua bulan pertama tahun ini.

"Produksi beras Januari naik dari 0,35 juta ton menjadi 1,3 juta ton, dan Februari dari 0,8 juta ton menjadi 2,08 juta ton," jelasnya.

Presiden Prabowo Subianto juga memutuskan untuk tidak melakukan impor sejumlah bahan pokok pada tahun 2025, termasuk beras, jagung, gula konsumsi, dan garam. "Dalam rapat tadi, diputuskan untuk tidak impor beras tahun depan. Kita harus berani mandiri. Selain itu, juga tidak ada impor untuk jagung, gula konsumsi, dan garam," ujar Zulkifli.

Sebagai bentuk dukungan kepada petani, pemerintah telah menetapkan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan jagung. Langkah ini bertujuan memberikan keuntungan lebih bagi petani sekaligus memperkuat sektor pangan domestik.

"Harga gabah disepakati naik dari Rp 6.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. Harga jagung juga naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500 per kilogram," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah berkomitmen untuk menyerap seluruh hasil produksi gabah dan jagung petani dengan harga yang telah ditetapkan. "Hari ini menjadi momen bersejarah. Berapapun hasil produksi gabah dan jagung petani akan dibeli oleh pemerintah sesuai harga yang sudah ditetapkan," tambahnya.

Menko Zulhas juga menegaskan bahwa produk pangan dalam negeri tidak akan dikenakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). "Semua produk pangan dalam negeri, seperti beras ketan, beras merah, dan lainnya, tidak akan mengalami kenaikan PPN. Kebijakan ini khusus untuk mendukung ketersediaan pangan nasional," tegasnya.

Dengan berbagai kebijakan strategis ini, pemerintah optimis langkah menuju swasembada pangan dapat tercapai, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional.

Editor: Gokli