Sepanjang 2024, Penerimaan PNBP Imigrasi Belakang padang Capai Rp 6,5 Miliar
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 31-12-2024 | 19:24 WIB
Imigrasi-BLP11.jpg
Press release capaian kinerja Imigrasi Kelas II TPI Belakang Padang. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kantor Imigrasi Kelas II Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Belakangpadang, Kepulauan Riau mencatat Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sepanjang tahun 2024 mencapai Rp 6,5 miliar atau 277,34 persen dari target keseluruhan Rp 2,3 miliar.

Moch Andri Budiman menyampaikan, capaian tersebut berasal dari penerbitan dokumen perjalanan dan izin tinggal keimigrasian. Dalam hal pelayanan keimigrasian bagi Warga Negara Indonesia (WNI) sepanjang tahun 2024 Imigrasi Belakangpadang sudah menerbitkan 12.541 paspor terdiri dari 8.313 paspor biasa dan 4.278 paspor elektronik.

"Target PNBP kami sebesar Rp 2,3 miliar, dan berhasil mencapai penerimaan PNBP tahun 2024 sebanyak 277,34 persen. Kami mampu mencapai Rp 6,5 miliar," kata Andri.

Lebih rinci, Andri menyebutkan, dari capaian PNBP Rp 6,5 miliar, Rp 6,2 miliar berasal dari pendapatan paspor, yakni Rp 83,4 juta, kemudian dari pendapatan izin keimigrasian, Rp 114 juta, lalu dari pendapatan pelayanan keimigrasian lainnya, Rp 20 juta, selanjutnya dari pendapatan visa, dan Rp 1,9 juta, terakhir dari pendapatan sewa tanah, gedung dan bangunan.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, Kantor Imigrasi Belakangpadang telah melakukan berbagai inovasi yang terdiri dari, pelayanan paspor di atas kapal (Portal), pengantaran paspor secara langsung (Pancung), kapal penyeberangan informasi keimigrasian (Kabar Imigrasi), elektronik patroli laut (Elit), pelaporan administrasi dan data analisis (Pintas), elektronik paspor dua hari kerja (El-Paduka).

"Menerbitkan 12.541 paspor terdiri dari permohonan melalui aplikasi M-Paspor, layanan Eazy Paspor, layanan Paspor Merdeka, layanan Paspor Simpatik, dan Layanan Portal," ungkap Andri.

Sementara untuk realisasi anggaran pada Imigrasi Belakangpadang mencapai Rp17.8 miliar dari pagu Rp 18,4 miliar.

"Serapan anggaran itu direalisasikan dalam berbagai kegiatan teknis keimigrasian maupun fasilitatif keimigrasian," tutup Andri.

Editor: Yudha