Transaksi Aset Kripto Indonesia Tumbuh Pesat, Capai Rp 556,53 Triliun di 2024
Oleh : Redaksi
Sabtu | 28-12-2024 | 11:24 WIB
Tommy-Andana.jpg
Plt Kepala Badan Bappebti, Tommy Andana. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Nilai transaksi aset kripto di Indonesia melonjak tajam sepanjang Januari hingga November 2024, mencapai Rp 556,53 triliun. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 356,16 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023, yang hanya mencatatkan transaksi senilai Rp 122 triliun.

Plt Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Tommy Andana, mengungkapkan peningkatan ini mencerminkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia.

"Nilai transaksi yang meningkat signifikan membuktikan bahwa aset kripto menjadi salah satu pilihan perdagangan yang diminati masyarakat," ujar Tommy dalam siaran persnya, Jumat (27/12/2024), demikian dikutip laman Kemendag.

Hingga November 2024, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia tercatat mencapai 22,1 juta, dengan 1,3 juta di antaranya aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK).

Beberapa jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi sepanjang November 2024 meliputi Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP). Tommy optimistis potensi pasar aset kripto di Indonesia masih sangat besar, bahkan diprediksi mampu menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin pasar kripto dunia dalam beberapa tahun ke depan.

Bappebti terus memperkuat kolaborasi dengan organisasi regulator mandiri (SRO), asosiasi, dan pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem dan tata kelola perdagangan aset kripto yang lebih baik. Selain itu, edukasi dan literasi menjadi fokus utama untuk melindungi pelanggan, yang didominasi oleh generasi muda.

"Tingginya antusiasme masyarakat terhadap aset kripto harus diimbangi dengan literasi yang komprehensif. Langkah ini penting untuk meningkatkan perlindungan masyarakat, memberikan kepastian berusaha bagi pelaku industri, dan mengurangi potensi aduan," tegas Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita.

Dalam upaya menciptakan perdagangan aset kripto yang berintegritas dan adaptif, Bappebti mendorong perusahaan CPFAK untuk segera memenuhi syarat menjadi PFAK. Hingga saat ini, sembilan perusahaan telah resmi menjadi PFAK, termasuk PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang), dan PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto).

Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Senjaya, menegaskan Bappebti konsisten memberikan pembinaan kepada PFAK dan CPFAK untuk memastikan tata kelola yang baik. "Kami berharap perusahaan lain yang berstatus CPFAK segera menjadi PFAK untuk mendukung ekosistem kripto yang lebih matang di Indonesia," tutup Tirta.

Dengan penguatan regulasi, peningkatan literasi, dan dukungan terhadap pelaku industri, Bappebti optimistis nilai transaksi aset kripto akan terus meningkat pada 2025, seiring dengan semakin besar kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap pasar kripto di Indonesia.

Editor: Gokli