OJK Kepri Dorong Inklusi Keuangan untuk Disabilitas Lewat Edukasi dan Akses Layanan Legal
Oleh : Aldy
Kamis | 19-12-2024 | 10:44 WIB
Kepala-OJK-Kepri1.jpg
Kepala OJK Kepri, Sinar Danandjaya. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Dalam upaya memperluas inklusi dan literasi keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menargetkan segmen masyarakat disabilitas untuk meningkatkan kesadaran mereka terhadap pengelolaan keuangan yang cerdas.

Program ini bertujuan agar penyandang disabilitas dapat terhindar dari jebakan investasi ilegal, pinjaman online ilegal, serta mampu merencanakan keuangan secara mandiri.

Salah satu program yang diusung adalah pengenalan tabungan emas melalui Pegadaian. Peserta disabilitas diajak untuk memahami cara berinvestasi emas secara aman dan terpercaya.

"Kami ingin memastikan bahwa disabilitas juga memiliki kesempatan yang sama untuk belajar investasi, terutama melalui platform yang legal seperti Pegadaian," Kepala OJK Kepri, Sinar Danandjaya, usai menghadiri acara Cerdas Keuangan Inklusif Bersama Penyandang Disabilitas Kota Batam di Cafe Istana Jamur, Kampung Belian, Batam Center, Kamis (19/12/2024).

Cerdas Keuangan Inklusif OJK Kepri bersama Penyandang Disabilitas Kota Batam di Cafe Istana Jamur, Kampung Belian, Batam Center, Kamis (19/12/2024). (Foto: Aldy)

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan HUT ke-13 OJK. Dalam acara tersebut, OJK memberikan bantuan kepada Sekolah Luar Biasa (SLB) Putra Kami dan SLB Anak Brilian, berupa alat pembelajaran khusus untuk mendukung pendidikan siswa disabilitas.

"Harapannya, bantuan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak disabilitas, sekaligus meningkatkan pemahaman mereka tentang literasi keuangan," tambahnya.

Selain itu, OJK juga membuka akses yang lebih inklusif bagi disabilitas untuk menyampaikan keluhan atau pengaduan terkait layanan keuangan. Mereka dapat menghubungi call center OJK 157 atau chatbot di nomor 081-157-157-157.

Kantor OJK juga telah dilengkapi fasilitas ramah disabilitas untuk mempermudah akses mereka. "Kami ingin memastikan disabilitas tidak hanya paham literasi keuangan, tetapi juga tahu cara mengakses layanan keuangan yang legal dan melaporkan masalah jika diperlukan," jelasnya.

Disinggung mengenai pengaduan masyarakat yang diterima OJK Kepri periode 2024, Sinar menjelaskan sebagian besar pengaduan yang masuk berasal dari sektor perbankan, dengan masalah yang beragam mulai dari administrasi hingga kredit macet. Namun, jumlah pengaduan terkait disabilitas masih tergolong minim.

Cerdas Keuangan Inklusif OJK Kepri bersama Penyandang Disabilitas Kota Batam di Cafe Istana Jamur, Kampung Belian, Batam Center, Kamis (19/12/2024). (Foto: Aldy)

"Kami berharap program edukasi ini dapat membantu disabilitas lebih waspada terhadap potensi penipuan," ujarnya.

Untuk tahun 2025, OJK berencana memperluas edukasi keuangan ke berbagai segmen masyarakat, termasuk perempuan, UMKM, dan kelompok disabilitas. Salah satu fokus utama adalah literasi pasar modal, sehingga masyarakat lebih memahami cara berinvestasi secara aman dan legal.

"Kami ingin menciptakan masyarakat yang cerdas secara finansial, dengan edukasi yang masif dan menyentuh semua kalangan," tutupnya.

Editor: Gokli