Aksi Saling Lapor Warnai Pilkada Batam 2024
Oleh : Aldy
Jum\'at | 04-10-2024 | 15:24 WIB
Pilwako-BTM-2024.jpg
Dua Paslon peserta Pilwako Batam 2024, usai mencabut nomor urut. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Menjelang Pilkada Batam 2024, atmosfer politik di kota ini tak hanya dipenuhi oleh persaingan visi dan misi antar kandidat, tetapi juga oleh aksi saling lapor yang semakin memanas.

Pertarungan politik di Batam, yang akan mencapai puncaknya pada 27 November 2024, mulai menunjukkan sisi lain berupa adu laporan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Salah satu laporan diajukan oleh Aliansi Praktisi Hukum dan Masyarakat Peduli Batam (AHLI Batam), yang mendukung pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam nomor urut dua, Amsakar Achmad - Li Claudia Chandra, atau yang dikenal dengan ASLI. Mereka melaporkan calon Wakil Wali Kota Batam dari nomor urut satu, Hardi Selamet Hood, atas dugaan pelecehan verbal saat Deklarasi Damai Pilkada di Batam pada 24 September 2024.

Merespons laporan tersebut, tim hukum dari pasangan Nuryanto-Hardi (NADI) tidak tinggal diam. Khoirul Akbar, Ketua Tim Hukum NADI, menilai tuduhan pelecehan itu terlalu prematur dan didasarkan pada potongan video yang tidak utuh.

"Jika dilihat dari video lengkapnya, tidak ada unsur pelecehan verbal yang dituduhkan," tegas Akbar dalam konferensi pers pada 28 September 2024.

Sementara itu, Bawaslu Batam telah menerima laporan tersebut dan mulai memanggil para pihak untuk memberikan klarifikasi. Hardi Selamet Hood, calon Wakil Wali Kota dari pasangan NADI, menyatakan senang bisa memberikan klarifikasi.

"Kami bersyukur bisa memenuhi panggilan Bawaslu dan berharap peristiwa ini dapat segera diungkap secara jelas," ujarnya usai pemeriksaan pada 2 Oktober 2024.

Li Claudia, yang menjadi pelapor, juga dipanggil Bawaslu. "Saya hadir sebagai korban dan sudah memberikan klarifikasi. Untuk lebih detailnya, bisa ke tim hukum saya," kata Li, singkat setelah pemeriksaan.

Tak hanya di satu sisi, tim hukum NADI juga melaporkan dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam kampanye. Mereka menduga adanya keterlibatan oknum Lurah dalam mendukung salah satu pasangan calon.

Sulhan, anggota tim hukum NADI, mengungkapkan Lurah Sei Pelunggut secara terang-terangan mengarahkan kader Posyandu untuk mendukung Amsakar Achmad, yang merupakan calon nomor urut dua. Laporan terkait hal ini juga telah diajukan ke Bawaslu Batam.

"Kami melaporkan Lurah tersebut atas dugaan ketidaknetralan dalam Pilkada," ujar Sulhan pada 2 Oktober 2024.

Hingga saat ini, laporan tersebut masih dalam tahap kajian awal oleh Bawaslu Batam.

Aksi saling lapor ini menjadi bagian dari dinamika politik Pilkada Batam 2024, yang memperlihatkan bahwa persaingan tidak hanya terjadi di arena kampanye, tetapi juga di ranah hukum dan pengawasan Pemilu.

Editor: Gokli