Tragedi di Oryza Hill Tinggalkan Duka Mendalam, Ketua PBB Batam Minta Manajemen PT Mega Trijaya Ikut Bertanggung Jawab
Oleh : Aldy Daeng
Jumat | 08-03-2024 | 17:08 WIB
0803_pbb-martua_02392398.jpg
Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Batam, Martua Susanto Manurung. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kematian Jimmy Hutasoit (42), marketing perumahan Oryza Hill Tiban yang tewas bersimbah darah usai dibacok Rahman Padak (62), meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat. Terlebih bagi istri dan tiga anaknya yang ditinggalkan.

Kepergian Jimmy Hutasoit pun masih menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat. Tak sedikit warga Batam yang mengutuk tindakan Rahman Padak, yang dengan keji menghilangkan nyawa marketing perumahan Oryza Hill Tiban itu. Jimmy Hutasoit merupakan hamba Tuhan yang melayani di Gereja Tuhan Di Indonesia (GTDI Jemaat Nafiri Batam. Ia meninggalkan satu istri dan tiga anak.

Sekretaris Umum (Sekum) Ikatan Keluarga Besar Tapanuli Utara (IKABTU) Batam, Mangihut Rajagukguk --yang turun langsung melayat ke rumah duka bersama sejumlah tokoh IKABTU, memastikan kasus pembunuhan ini bukan permasalahan RAS.

"Sebagai Sekum IKABTU, saya tegaskan, ini merupakan kejadian murni permasalahan pribadi, tidak ada hubungan ras atau suku, kami sudah komunikasi juga dengan tersangka," tegas Mangihut Rajagukguk, Kamis (7/3/2024).

Oleh sebab itu, Mangihut meminta kepada semua masyarakat jangan mudah terpancing dengan isu yang beredar, terlebih yang tengah beredar di Medsos. "Jadi kami minta kepada masyarakat Sumatera Utara tidak terpancing dengan isu yang beredar di tengah masyarakat dan Medsos. Ini murni masalah gaji yang tidak dibayarkan perusahaan," imbuhnya.

Tokoh Masyarakat NTT, Simon Payung Masan, mengapresiasi langkah bijak dan tindakan IKABTU Batam, yang memandang permasalahan ini sebagai permasalahan pribadi antara pelaku Rahman Padak yang tidak dibayar gajinya oleh developer Oryza Hill PT Mega Trijaya.

"Kami sangat mengapresiasi IKABTU Batam dalam melihat permasalahan ini, mendorong dan menyerahkan ke pihak berwenang dalam prosesnya," ungkap Simon, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (8/3/2024).

Simon juga mengutuk keras pelaku pembunuhan, hanya karena gaji yang tak dibayar. "Tindakan kejam dan keji tidak dapat dibenarkan, apapun alasannya," ungkap Simon.

Sementara Ketua Pemuda Batak Bersatu (PBB) Kota Batam, Martua Susanto Manurung, meminta kepada managemen Oryza Hill (PT Mega Trijaya) ikut bertanggung jawab atas kematian korban. Terlebih kepada keluarga yang ditinggalkan, seorang istri dan tiga anak.

Martua Susanto menekankan, bahwa perusahaan tempat korban bekerja harus bertanggung jawab atas biaya pendidikan anak-anak korban. Hal ini penting untuk memberikan dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan dan memastikan bahwa anak-anak tersebut tetap mendapatkan akses pendidikan yang layak.

"Karena permasalahan ini, sebagaimana telah terpublikasi secara luas, berawal dari masalah gaji dan pesangon si pelaku yang tidak dibayarkan pihak perusahaan. Sehingga terjadi pembunuhan kepada korban yang hanya sebagai marketing, bukan bos perusahaan," tegas Martua Susanto, Jumat (8/3/2024).

Selain itu, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar dapat menciptakan situasi kamtibmas dan tidak terprovokasi atau terpancing dengan isu yang beredar di medsos. "Semua pihak harus bekerja sama untuk menjaga keamanan dan ketertiban Kota Batam," pungkasnya.

Editor: Yudha