Rianto Simanungkalit Kembali Terpilih Nakhodai Aspekido Kepri 5 Tahun ke Depan
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 24-01-2024 | 09:40 WIB
2301_musprov-aspekido-1_02393883.jpg
Rianto Simanungkalit (tiga dari kiri) kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Aspekindo Kepri periode 2024-2029 dalam acara Musprov IV di Hotel Zia Boutique, Seipanas, Selasa (23/1/2024).

BATAMTODAY.COM, Batam - Rianto Simanungkalit kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Assosiasi Pengusaha Konstruksi Indonesia (Aspekindo) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) periode 2024-2029.

Pemilihan secara aklamasi tersebut digelar dalam acara Musyawarah Provinsi (Musprov) IV dengan tema 'Sinergitas Kontraktor Aspekindo dan Pemda dalam Percepatan Pembangunan', di Hotel Zia Boutique, Seipanas, Kota Batam, Selasa (23/1/2024).

Musprov dan pemilihan ketua dan pengurus Aspekindo berlangsung secara hybrid, hal itu guna memudahkan anggota yang tersebar di Provinsi Kepri tetap bisa mengikuti Musprov, baik melalui zoom meeting dan langsung hadir di lokasi acara.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Aspekindo, Tumpal Sianipar, yang membuka kegiatan Musprov meminta kepada pengurus yang baru agar lebih aktif. Terlbih dalam menerapkan pola kompetensi dan sertifikasi bagi para anggota Aspekido di daerah, khususnya di Kepri.

"Implementasi dari Munas dan Musprov ini pastinya tak mudah. Namun saya harap semua Aspekindo sama-sama membangun legalitas dan membantu pemerintah dalam penyelesaian pembangunan," ujar Tumpal, melalui virtual zoom.

Pada acara tersebut, Tumpal Sianipar sekaligus melantik ketua yang baru terpilih beserta para pengurus secara virtual.

Ketua Aspekindo Kepri periode 2024-2029 Rianto Simanungkalit saat menyampaikan sambutan di acara Musprov IV di Hotel Zia Boutique, Seipanas, Selasa (23/1/2024).

Ketua terpilih Rianto Simanungkalit mengatakan, ia kan kembali melanjutkan program yang baik, yang sebelumnya telah dijalankan. Sebagai fokus utama pasca pelantikan, pihaknya bersama dengan pengurus baru akan mengoptimalkan program pusat.

"Terutama untuk sistem pendataan digitalisasi, sertifikasi hingga sosialiasi aturan dari pusat, sehingga ada sinergi antara pusat dan daerah," ujar Rianto.

Rianto menjelaskan, selama ini, kendala yang ditemui pihaknya saat ini adalah aturan Kementrian yang tidak berjalan baik di daerah. Hal itu menjadi penghambat bagi program kerja Aspekindo.

Untuk itu, baginya permasalahan seperti ini harus menjadi perhatian khusus. Sehingga, apa yang menjadi program dari pusat akan berjalan hingga ke daerah.

"Banyaknya peraturan dari Kementrian yang tidak diterapkan di daerah, menjadi penghambat program kami. Aturan dari pusat tidak terintegrasi secara maksimal di daerah," jelas Rianto.

Rianto mencontohkan, adanya aturan yang mengharuskan seorang tenaga terampil memiliki ijazah sarjana, serta ketentuan besaran gaji . Padahal, banyak dari Anggota Aspekindo yang masih dalam proses berkembang atau usaha kecil, yang pastinya belum bisa memenuhi syarat-syarat tersebut.

"Saat ini di Kepri ada sekitar 400 hingga 700 pengusaha kontruksi, baik kecil menengah hingga yang besar. Banyaknya aturan yang belum bisa dipenuhi bagi pengusaha konstruksi kecil, sehingga tidak semua badan usaha bisa berjalan baik," pungkasnya.

Editor: Gokli