Gas Melon Langka, Gustian Riau: Ini Kesalahan Transporter yang Ditunjuk Pertamina
Oleh : Aldy
Selasa | 19-09-2023 | 13:36 WIB
gas-melon2.jpg
Gas melon sudah 3 hari di Kota Batam, mengalami kelangkaan. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Gas elpiji 3 kilogram bersubsidi atau lebih dikenal dengan gas melon, mengalami kelangkaan 3 hari belakangan ini di Kota Batam.

Berbagai keluhan masyarakat terlontar terkait kelangkaan itu. Baik di sejumlah pangkalan maupun di group media sosial.

Kelangkaan gas melon ini paling banyak disorot masyarakat Kecamatan Sagulung. Maklum, penduduk di kecamatan itu merupakan yang terbanyak dari 12 kecamatan se-Kota Batam.

"Kenyataan ini (gas 3 kilogram langka) yang terjadi di Sagulung, khususnya Sungai Pelunggut, Seroja, langka sudah 3 hari ini," ujar salah satu warga Kavling Seroja di salah satu grup media sosial, Selasa (19/9/2023).

Ia pun meminta kepada semua stakeholder terkait untuk menyikapi hal ini denga baik. Karena gas bersubsidi 3 kilogram merupakan kebutuhan utama masyarakat saat ini.

"Istilah teman, kalo kepingin mendapatkan (tempat maksiat) gampang menemukannya, akan tetapi untuk mendapatkan 1 tabung berisi gas 3 Kg sungguh susah benar saat ini," ungkapnya.

Menggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Kota Batam, Gustian Riau, mengungkapkan salah satu penyebab kelangkaan gas elpiji bersubsidi 3 kilogram adalah sistem transportasi yang buruk.

Menurutnya, taransporter yang melayani pengangkutan gas melon tersebut dari Tanjunguban ke Batam ditunjuk oleh Pertamina. "Transporter yang bawa gas itu yang nunjuk Pertamina, ada sistem yang keliru di sini, makanya, selalu ada keterlambatan kedatangangas elpiji 3 kilogram itu," ungkap Gustian Rau, melalui sambungan telepon, Selasa (19/9/2023).

Gustian menjelaskan, sistem yang dilakukan transporter itu yakni, melakukan satu kali pengangkutan gas elpiji 3 kilogram untuk kebutuhan 3 hari, artinya, di hari keempat, sudah dipastikan ada keterlambatan.

"Ini murni kesalahan dari transporter, kami sudah minta agar ini diperbaiki," ujar Gustian.

"Seharusnya, setiap melakukan penunjukan transporter, pihak Pertamina juga melakukan komunikasi dengan Disperindag, agar permasalahan seperti tidak terulang lagi, sehingga, masyarakat tidak melulu menyalahkan Disperindag bila gas langka," pungkasnya.

Editor: Gokli