Amsakar Syukuri Batam Kembali Raih Peringkat I Penanganan Stunting se-Kepri
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 03-07-2023 | 16:36 WIB
penghargaan_stunting-kepri-01.jpg
Kota Batam kembali meraih prestasi gemilang dalam penanganan stunting di tingkat Provinsi Kepulauan Riau. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kota Batam kembali meraih prestasi gemilang dalam penanganan stunting di tingkat Provinsi Kepulauan Riau. Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad pun menyampaikan terima kasih kepada semua tim atas prestasi tersebut.

Amsakar Achmad --yang merupakan Ketua Tim Penanganan Stunting Kota Batam, juga mengungkapkan kegembiraannya pada temu kerja Tim Penanganan Stunting di Kabupaten Benyuasin, Sumatera Selatan, Senin (3/7/2023).

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur bahwa upaya kita bersama dalam penanganan stunting terus membuahkan hasil yang positif. Ini menunjukkan komitmen dan kerjasama yang solid dalam melindungi generasi muda Kota Batam," ujar Amsakar Achmad.

Amsakar menjelaskan, dalam pelaksanaan penilaian kinerja stunting tahun 2022 terhadap pelaksanaan aksi 1 sampai dengan aksi 8 tahun 2022 merupakan upaya kolaboratif yang luar biasa.

Kota Batam berhasil mempertahankan gelar sebagai kota terbaik dalam penanganan masalah stunting yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan anak.

Keberhasilan ini tidak lepas dari dedikasi dan kerja keras tim pendamping keluarga, rekan-rekan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kepala Puskesmas, Kader Posyandu, Kader Kelurahan Siaga, jajaran TNI, serta jajaran Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kepri.

Dalam beberapa tahun terakhir, Amsakar melanjutkan, Kota Batam telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mengurangi angka stunting di wilayahnya.

Beberapa langkah yang diambil meliputi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, pemberian makanan bergizi pada balita, dan pembinaan serta pelatihan bagi kader Posyandu dan kader kelurahan siaga.

Selain itu, kerja sama yang erat antara tim pendamping keluarga, OPD terkait, puskesmas, TNI, dan BKKBN telah memperkuat upaya pencegahan stunting. Mereka berperan penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat, pemantauan kesehatan anak, serta memberikan dukungan dan akses kepada ibu hamil dan balita.

"Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat, pencegahan stunting menjadi prioritas utama pemerintah. Kerja sama erat antara berbagai pihak terkait telah berhasil memperkuat langkah-langkah pencegahan stunting dan memberikan hasil yang sangat positif," ucapnya.

Ia juga menyampaikan capaian Kota Batam dalam penanganan stunting ini tidak hanya berdampak positif pada pertumbuhan fisik anak, tetapi juga pada perkembangan kognitif dan mental mereka.

"Dalam konteks pembangunan kota yang berkelanjutan, kesehatan anak merupakan salah satu prioritas utama kita. Kita ingin memastikan setiap anak memiliki kondisi yang optimal untuk tumbuh dan berkembang. Prestasi ini menunjukkan bahwa upaya kolektif dapat mencapai hasil yang luar biasa," ungkapnya.

Dalam beberapa kesempatan Amsakar juga kerap menyampaikan pentingnya menyiapkan generasi tangguh. Terlebih nanti pada tahun 2030 atau 2035, Indonesia akan mengalami bonus demografi. Selain itu, juga dalam rangka menyambut Indonesia Emas 2045.

"Kesehatan anak adalah aset berharga bagi masa depan bangsa. Dengan penanganan stunting yang efektif, kita dapat menghasilkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas. Mari kita terus bersatu dan berkomitmen untuk melindungi anak-anak Kota Batam dari ancaman stunting," ungkapnya.

Dengan semangat yang sama, Amsakar menambahkan, Kota Batam akan terus berjuang untuk menjaga gelar sebagai kota terbaik dalam penanganan stunting di Provinsi Kepri. Melalui kerjasama yang solid dan inisiatif yang berkelanjutan, diharapkan stunting dapat dikurangi secara signifikan, sehingga setiap anak dapat tumbuh dan berkembang dengan potensi maksimal, menjadi generasi penerus yang tangguh dan berkualitas.

"Kami mengajak seluruh masyarakat Kota Batam untuk Bersama-sama gerakan penanganan stunting. Dengan kerja sama kita semua, kita dapat mengurangi angka stunting dan memberikan masa depan yang cerah bagi generasi mendatang," tutupnya.

Adapun hasil penilaian kinerja lokus stunting tahun 2022 di Kepri sebagai berikut:

  • Peringkat I: Kota Batam
  • Peringkat II: Kabupaten Bintan
  • Peringkat III: Kabupaten Natuna
  • Peringkat IV : Kabupaten Karimun
  • Peringkat V: Kabupaten Lingga
  • Peringkat VI: Kota Tanjungpinang
  • Peringkat VII: Kabupaten Kepulauan Anambas

Editor: Yudha