DPRD Batam Minta Pemko dan Pengembang Segera Tangani Persoalan Banjir di Batu Batam
Oleh : Aldy
Sabtu | 11-03-2023 | 12:52 WIB
RDP-Banjir.jpg
Warga Batu Batam, Kelurahan Baloi Indah, Lubukbaja, saat RDP bersama Komisi I DPRD Batam, Jumat (10/3/2023). (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Beberapa perumahan yang berlokasi di Kawasan Batu Batam, Kelurahan Baloi Indah, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam, mengalami banjir karena luapan air pada saat curah huja tinggi.

Agar kejadian tersebut tidak terulang lagi saat musim hujan atau curah hujan tinggi, perwakilan masyarakat dan sejumlah perwakilan RT dan RW yang terimbas mengadu ke Komisi I DPRD Kota Batam.

Dengan aduan masyarakat tersebut, Komisi I DPRD Kota Batam menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama warga Baloi Indah, terkait keluhan penutupan saluran yang mengakibatkan banjir pada Jumat (10/3/2023) sore.

Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai, mengatakan suatu pembangunan harus melewati kajian yang komprehensif oleh pemerintah maupun pengembang.

Kendati demikian, Lik Khai juga mengajak warga untuk mendukung pembangunan di Batam. Namun, jika terjadi dampak yang berimbas ke warga, pemerintah dan pengembang harus segera turun tangan.

"Kita mendukung pembangunan. Kita tak bisa salahkan pengembang, tetapi pemerintah harus mendukung itu dengan membangun saluran yang bisa menampung air saat curah hujan tinggi," ujar Lik Khai.

Lanjut Lik Khai, dari dampak lingkungan, ada sekitar 1.000 rumah yang terendam banjir di Baloi Indah, saat musim hujan tiba. Menurutnya hal harus menjadi perhatian Pemerintah Kota Batam, melalui dinas terkait.

"Semua (pembangunan) harus lewat kajian secara komprehensif. Ini masalahnya di tata ruang, ternyata di sana memang untuk komersial. Kita minta segera turunkan alat berat untuk mengantisipasi hal seperti ini tidak terjadi lagi," pintanya.

Sementara Ketua RT005/ RW006 Kelurahan Baloi Indah, Ayang, menuturkan kejadian terimbas banjir saat musim hujan, sudah dialami warga sejak 7 tahun silam, namun Pemerintah Kota Batam tidak memberikan solusi terkait hal itu. Bahkan, warga hanya mengandalkan gotong-royong untuk membenahi saluran air.

"Begitu banjir langsung ke komplek kami, sudah 7 tahun seperti ini, takutnya nanti terjadi seperti banjir bandang, karena di atas sana banyak pohon besar, bukan hanya harta benda yang habis, nyawa pun bisa melayang," kesal Ayang.

Selain banjir saat musim hujan, lanjut Ayang, luapan lumpur juga menjadi pemandangan rutin disaat curah hujan tinggi. Ditengarai ini akibat dari tidak bagusnya saluran air.

Untuk itu, pihaknya meminta DPRD dan Pemko Batam serta dinas terkait untuk memperhatikan hal ini. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan baru kemudian mengambil tindakan.

"Kita minta perhatian pemerintah. Jangan nanti kejadian akibat banjir ini bisa lebih parah. Tindakan antisipasi sangat diperlukan oleh warga," tutupnya.

Editor: Gokli