Pertamina Mulai Buka Booth Pendaftaran QR Code Pembelian Solar Subsidi di Batam
Oleh : Putra Gema
Selasa | 07-03-2023 | 12:08 WIB
boot-QR-Code.jpg
Seorang masyarakat Kota Batam tengah melakukan pendaftaran QR Code Solar Subsidi di SPBU Top 100 Tembesi. (Foto: Putra Gema)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pertamina Sales Area Kepulauan Riau (Kepri) mulai membuka booth pendaftaran QR Qode solar subsidi di beberapa SPBU Kota Batam.

Sales Branch Manager PT Pertamina Kepri, Fadlan, mengatakan pendaftaran QR Qode solar subsidi tersebut berlangsung mulai dari 7 - 21 Maret 2023 mendatang.

Dijelaskannya, seluruh masyarakat Kota Batam bisa melakukan pendaftaran QR Code solar subsidi di 10 SPBU Kota Batam, antara lain SPBU Vitka Tiban; SPBU Top 100 Tembesi; SPBU Bandara Hang Nadim.

Selain itu, terdapat juga di SPBU Kabil; SPBU Sei Panas; SPBU Ocarina; SPBU Harbour Bay; SPBU Tanjunguncang; SPBU samping Kantor LAM Batam dan SPBU Seraya.

"Saat ini kami di Kota Batam telah membuka 10 booth di berbagai SPBU Kota Batam. Hal ini untuk mempermudah masyarakat melakukan pendaftaran QR Code solar subsidi ini," kata Fadlan didampingi Sales Area Manager Retail Pertamina Kepri, Dambha Hervitanto Tadjudin, Selasa (7/3/2023).

Ia juga menjelaskan, penerapan QR Code ini ke depannya juga tersingkronisasi dengan sistem Korlantas Polri, sehingga dapat meminimalisir penyalahgunaan solar subsidi. "Kami harapkan pada 21 Maret 2023 mendatang seluruh masyarakat Kota Batan yang menggunakan solar subsidi semuanya telah mendaftarkan QR Code sehingga solar subsidi ini kedepannya dapat tersalurkan dengan tepat sasaran," tutupnya.

Sebelumnya, Area Manager Komunikasi dan Relasi Pertamina Patra Niaga Sumatera Bagian Utara (Sumbagud), Susanto August Satria, menjelaskan Kepri merupakan provinsi ke-4 yang akan menerapkan penerapan QR Code untuk pembelian solar subsidi. "Provinsi Kepri merupakan Provinsi ke 4 yang dilakukan percobaan ini. Sebelumnya percobaan ini telah dilakukan di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara," kata Satria di Kota Batam, Kamis (2/3/2023) lalu.

Ia mengungkapkan, penerapan ini guna tersalurkannya Solar subsidi tepat sasaran kepada masyarakat dan untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan atau penyaluran Solar subsidi. "Dengan digitalisasi ini Solar subsidi bisa tepat sasaran dan meminimalisir adanya penyalahgunaan solar subsidi. Untuk di Kepri maksimal 80 liter/1 x 24 jam dan uji coba ini kita inginnya itu bisa penerapan selama 2 bulanan," tutupnya.

Editor: Gokli