Partai Gelora Dukung KPUD Ubah Kursi Dapil DPRD Kepri
Oleh : Aldy Daeng
Jum\'at | 20-01-2023 | 08:36 WIB
A-AGUS-GELORA-KEPRI_jpg2.jpg
Sekretaris DPW Gelora Kepri, Agus Purwanto. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - KPUD Kepri melakukan uji publik penyusunan daerah pemilihan dan jumlah kursi untuk DPRD Kepri di Santika Hotel Batam Centre, Kamis (19/1/2023).

Acara tersbut dihadiri semua komisioner KPUD Kepri, stakeholder pemerintahan Provinsi, akademisi, ormas dan perwakilan partai politik tingkat provinsi.

Komisioner KPUD Kepri, Erison mengatakan, telah terjadi penambahan jumlah pemilih yang signifikan untuk pemilu 2024. Meski tidak menambah jumlah kursi DPRD Kepri, tetapi untuk daerah pemilihan di Batam yang berpotensi bertambah dan berkurang.

Kemungkinan perubahan jumlah kursi di daerah pemilihan inilah yang menjadi sorotan partai politik. Dapil Kepri 5, yang terdiri dari Kecamatan Sekupang, Belakang Padang, Batuaji dan Sagulung, bertambah menjadi 11 kursi dari sebelumnya 10 kursi.

Sedang kursi di Dapil Kepri 6, yang terdiri dari Kecamatan Nongsa, Seibeduk, Bulang, dan Galang justru berkurang, semula 5 menjadi 4 kursi.

"Dari yang disampaikan, apa yang dilakukan KPUD Kepri sudah benar, sesuai UU dan juknis dari KPU Pusat. Memang menjadi resiko ada Dapil yang bertambah atau berkurang," ujar Sekretaris DPW Gelora Kepri, Agus Purwanto yang hadir sebagai peserta uji publik.

Masih menurut Agus, perubahan ini lebih adil karena jumlah pembagi pemilih untuk satu kursi tidak timpang disetiap dapil. Sehingga, semestinya didukung dan disambut baik oleh semua partai peserta prmilu 2024.

Jika tetap mengacu jumlah kursi pada pemilu 2019 di setiap dapil, maka akan ada dapil yang bilangan pembagi kursinya senilai 12 ribuan suara, sedang di dapil lain 14 ribu lebih suara. Dengan demikian caleg yang bertarung di dapil yang pembagi kursinya lebih murah paling diuntungkan.

"Justru demi keadilan, makanya kita dukung upaya perubahan kursi dapil tersebut. Kenapa tidak kasihan pada caleg di dapil yang jumlah kursinya lebih sedikit tapi nilai kursinya lebih mahal?," pungkas Agus.

Editor: Dardani