RDP dengan Komisi III DPRD Kepri

PLN Batam akan Beri Kompensasi Pelanggan Akibat Pemadaman Listrik di Malam Tahun Baru 2023
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 04-01-2023 | 16:36 WIB
RDP-PLN1.jpg
RDP antara Komisi III DPRD Kepri dan PLN Batam di Gedung Graha Kepri, Rabu (4/1/2022). (Aldy/BTD)

BATAMTODQY.COM, Batam - Komisi III DPRD Provinsi Kepri memanggil PLN Batam untuk rapat dengar pendapat (RDP) terkait pemadaman listrik awal Tahun Baru 2023. Gangguan kelistrikan ini bahkan terjadi hingga 12 jam. Tidak berhenti di sana, pemadaman bergilir juga dilakukan selama masa perbaikan.

Banyak kerugian yang ditimbulkan akibat pemadaman listrik ini. Pelaku usaha bahkan tidak dapat melayani pembeli, dan kehilangan omzet yang tidak sedikit.

Juru Bicara Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Irwansyah, mengatakan, dalam rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar di Gedung Graha Kepri, Rabu (4/1/2023), dapat disimpulkan bahwa PLN menyanggupi pembayaran kompensasi atas kerugian akibat pemadaman listrik.

"Intinya, mereka menyanggupi, dan mengupayakan agar hal ini tidak terjadi kembali. Karena akibat gangguan ini banyak kerugian yang timbul," ujar Irwansyah, usai RDP.

Irwansyah mengungkapkan, selama RDP, ia meminta PLN mengambil langkah-langkah dalam mengantisipasi kejadian ini agar tidak terulang kembali.

"Ada beberapa hal yang disampaikan, salah satunya melakukan evaluasi menyeluruh terkait pelayanan kelistrikan," katanya.

PLN juga diminta secara transpran menyampaikan bentuk dan besaran kompensasi yang akan diberikan atas pemadaman listrik ini. Hal ini karena sudah diatur dalam Perda dan Pergub.

"Besok PPNS turun untuk menghitung terkait kompensasi. Jika mengacu pada Perda dan Pergub pemotongan sistem di rekening listrik," lanjutnya.

Akibat dari pemadaman tersebut, Irwansyah juga meminta PLN mengambil langkah konkrit agar bisa beroperasi secara normal, dan komprehensif, serta mencegah pemadaman total dan bergilir. Terlebih Kota Batam sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan dua Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Baik dari segi pariwisata maupun dari segi investasi. Tentunya dengan adanya kejadian yang memilukan, sangat berpengaruh.

"Pemadaman ini juga mengganggu kepercayaan investor di Kepri. Belum lagi keluhan dari pelaku pariwisata dan masyarakat luas secara umum," terang Irwansyah.

Disinggung terkait tertutupnya rapat dengan pihak PLN, Irwansyah menyebutkan, baginya PLN merupakan salah satu objek vital negara, artinya ada hal yang mesti dibicarakan secara internal.

"Tidak ada yang kami tutup tutupi, karena memang ada pembicaraan yang tidak harus dipublikasikan. Karena ini menyangkut objek vital," jelas Irwansyah.

Sementera, Dirut PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra usai RDP mengatakan, sistem yang merupakan penyebab terjadinya pemadaman, masih dalam proses penyelidikan, termasuk bantuan dari pihak konsultan yang memahami sistem kelistrikan. Pihaknya juga sudah membentuk tim khusus untuk mempercepat proses untuk mengetahui penyebab padamnya listrik.

"Tim konsultan sudah bekerja. Jadi diharapkan dalam waktu dekat ini sudah ada jawaban pasti penyebab gangguan listrik," katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa Gubernur Kepri sudah menugaskan PPNS untuk menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat pemadaman listrik. "Bulan Februari nanti akan dipresentasikan hasil dari tim konsultan ini," pungkas Irwansyah.

Editor: Yudha