Miris! Tiga Hari Air Mati, Warga Sengkuang Berangkat Sekolah Terpaksa Tak Mandi
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 02-01-2023 | 19:24 WIB
ilustrasi-air-mati1.jpg
Ilustrasi air mati. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Warga Tanjung Sengkuang, Kecamatan Batu Ampar Kota Batam sudah 3 hari tidak mendapatkan pasokan air bersih ke rumahnya, yakni sejak Sabtu (31/12/2022) hingga hari ini, Senin (2/1/2023).

Akibatnya, masyarakat kesulitan untuk beraktifitas seperti memasak, mencuci, bahkan banyak anak-anak pergi sekolah terpaksa tidak mandi, karena stok air di rumahnyasudah habis.

"Cukup sudah penderitaan kita pada awal tahun 2023 ini, sudahlah listrik mati-mati hidup, air sudah 3 hari ini tak hidup-hidup. Jangankan untuk mandi dan mencuci piring, untuk buang air saja tak ada lagi air," kata Rama Warga Tanjung Sengkuang, RT 06, RW 08, Senin (2/1/2023).

Untuk memenuhi kebutuhan air di rumahnya, Rama melanjutkan, dia bersama warga lainnya terpaksa meminta air pada salah seorang warga yang punya sumur dan mengangkatnya menggunakan ember.

"Terkait air tak megalir ini saya sudah mencoba menghubungi call center SPAM Batam. Namun sudah puluhan kali saya telfon tak terhubung-terhubung, jadi kami bingung mau mengadu sama siapa lagi," tuturnya.

Ditegaskannya, yang lebih parahnya lagi, warga tidak mendapatkan pemberitahuan apapun dari PT Moya selaku pengelola air bersih penyebabnya dari matinya air tersebut.

"Sepertinya mereka sesuka hatinya saja, sementara kalau untuk pembayaran mereka minta tidak boleh telat, kalau telat satu hari saja sudah didenda. Harusnya sesuailah antara kebijakan dengan pelayanan yang diberikan," keluhnya.

Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai mengungkapkan, terganggunya pasokan air bersih, tidak hanya selalu dikeluhkan oleh masyarakat, namun pelaku usaha seperti pengusaha perhotelan juga dibuat menjerit.

"Sekian lama dikelola oleh PT ATB, tidak pernah seburuk ini pelayanan air bersih. Pengelola kali ini memang cukup parah. Kami minta BP Batam segara memanggil PT Moya, ada apa dengan pengelolaan air bersih di Batam, sehingga hampir semua masyarakat menjerit dibuatnya," tegas Lik Khai, saat ditemui di ruangannya, Senin (2/1/2023).

Lik Khai menjelaskan, jeritan dan laporan masyarakat terkait buruknya suplai air bersih, tidak hanya dirasakan saat pemadaman listrik pada momen tahun baru ini. Namun, jauh sebelum itu, sejumlah pengaduan masyarakat juga sudah terdengar nyaring dengan buruknya perusahaan pengelola air yang baru.

"Lebih dari 200 aduan masyarakat yang masuk ke HP saya, pas tahun baru itu, saya gak berani balas. Kalo sekarang ini alasan mereka (PT Moya), tidak mendapatkan pasokan listrik, masa perusahaan pengelola air tidak punya cadangan listrik," kata Lik Khai dengan nada heran

Sementara itu, Corporate & Customer Communication Manager SPAM Batam, Astriena Veracia saat dikonfirmasi melalui pesan whatsApp belum memberikan jawabannya.

Editor: Yudha