Dua Kali RDP, Kasus Tumpahan Minyak di Kawasan PT Pax Ocean Belum Ada Titik Terang
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 14-12-2022 | 17:24 WIB
RDP-Tumpahan-Minyak1.jpg
Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi lll DPRD kota Batam, dengan masyarakat nelayan, terkait tumpahan minyak di perairan Batam, Rabu (14/12/2022). (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kasus tumpahan minyak di kawasan PT Pax Ocean Tanjungncang hingga kini belum ada titik terang. Padahal sudah dua kali digelar rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi III DPRD Batam.

Hal itu membuat nelayan merasa kesal karena RDP sebelumnya, Komisi III sebagai fasilitator dalam permasalahan ini berjanji akan menghadirkan pemangku kepentingan, yang bisa menjelaskan masalah ini hingga mendapatkan solusi.

Alih-alih menyelesaikan masalah, kekecewaan warga malah kembali memuncak karena instansi yang bisa memberikan penjelasan dari mana asal limbah tersebut tidak hadir dalam RDP, termasuk pihak dari Pax Ocean, tempat limbah itu pertama kali ditemukan warga.

Saat RDP, Kabid Perlindungan Lingkungan Hidup DLH Kota Batam, IP mengatakan, kronologi tumpahan minyak suda terdeteksi sejak 22 November 2022 lalu di sejumlah titik di perairan Batam dan Kepri. Hingga 1 Desember, sudah masuk ke kawasan Batam mulai dari Batu Ampar hingga Tanjung Uncang.

"Kami masih mencari sumber tumpahan minyak. Termasuk kapal tenggelam yang belum selesai dievakuasi. Kami Setuju dengan semua teman nelayan. Biar kami bekerja dulu, kami minta waktu selama 10 hari untuk menunjukkan fhoto satelit, agar sumber tumpahan minyak itu bisa diketahui pasti," ujar IP, saat RDP.

Anggota Komisi III DPRD Batam Arlon Veristo mengatakan, pihaknya sudah menyurati instansi terkait agar hadir dalam RDP. Namun sejumlah pihak, termasuk pihak PT Pax Ocean.

"Kita ini negara hukum, harus mengedepankan praduga tak bersalah. Apabila ada pihak yang terbukti melakukan pencemaran lingkungan, proses hukum akan berlaku. Kalau perusahaan yang dimaksud itu terbukti, saya yang paling depan membela masyarakat nelayan," ujar Arlon Veristo.

Sementara, perwakilan warga, Askarudin, menyampaikan, dugaan kuat kepada Pax Ocean. Hal itu bukan tanpa alasan, pada tanggal 30 November 2022, pertama kali menemukan tumpahan minyak di laut itu di PT Pax Ocean. Saat mendatangi lokasi masyarakat nelayan mendapati pihak perusahaan membersihkan tumpahan minyak dengan cara penyemprotan.

"Saat kami datang kesana, mereka sedang melakukan penyemprotan penghancur minyak. Kita tidak menuduh, maka dari itu, masyarakat nelayan meminta DPRD Batam untuk menfasilitasi mendapatkan informasi dari mana sebenarnya sumber tumpahan minyak itu," kata Askarudin.

Masyarakat nelayan juga membantah apa yang dikatakan DLH Batam, bahwa sejak 22/11 lalu sudah ada tumpahan minyak di perairan Batam.

"Kami ini nelayan, tiap hari melaut, jadi tau kondisi laut. Kami tegaskan, apa yang dikatakan DLH itu kurang pas. Dari tanggal 22 - 29 November 2022, laut Batam itu bersih," tegas Askarudin, diamini masyarakat nelayan lainnya.

Editor: Yudha