Hingga Oktober 2022, Pendapatan Kota Batam dari Retribusi IMTA Capai Rp 9,5 M
Oleh : Aldy Daeng
Rabu | 02-11-2022 | 17:25 WIB
Rudi13.jpg
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Capaian pendapatan daerah dari retribusi izin mempekerjakan tenaga asing (IMTA) hingga Oktober 2022 ini sudah mencapai Rp 9,5 miliar dari target tahunan sebesar Rp 14 Miliar.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Rudi Sakyakirti mengatakan, ada sedikit kenaikan capaian IMTA menjelang akhir tahun ini. Sejak disetujuinya perubahan peraturan daerah terkait retribusi daerah Agustus lalu, pendapatan dari IMTA sudah hampir mencapai Rp 10 miliar.

"Memang pengurusan IMTA ini paling banyak yang urus itu jelang akhir tahun. Kabar baiknya, Perda Retribusi Daerah sudah disetujui Kemenaker, sehingga daerah bisa mendapatkan retribusi dari orang asing yang bekerja di Batam," kata Rudi Sakyakirti, Rabu (2/11/2022).

Rudi melanjutkan, sebelum Perda Retribusi Daerah tahun 2022 disetujui, retribusi dari mempekerjakan orang asing masuk ke pemerintah pusat.

Pada semester pertama tahun ini, Batam tidak mendapatkan retribusi dari IMTA. Namun, menjelang akhir tahun pengurusan IMTA bisa berjalan secara maksimal.

"Alhamdulillah, pekerja asing itu mengurus IMTA di akhir tahun. Jadi meskipun semester pertama masuk ke pusat, yang di daerah tetap dapat lebih banyak. Karena tren pengurusan IMTA kebanyakan di akhir tahun," terangnya.

Mengenai perkembangan pekerja asing di Batam, Rudi menyebutkan, banyak pekerja asing yang akan masuk ke Batam. Untuk itu, ia menargetkan tahun depan Rp 25 miliar dari IMTA bisa diraih. Pemanfaatan dari IMTA ini setiap tahun digunakan untuk peningkatan keahlian pekerja, dan pelatihan pencari kerja (pencaker) di Batam.

Rudi berharap industri manufaktur, dan lainnya bisa tumbuh lebih baik di tahun depan. Meskipun ada ancaman resesi, sektor industri memang diperkirakan ada yang terdampak. Namun demikian mantan Kepala Dinas Perindustrian, dan Perdagangan (Disperindag) ini berharap industri di Batam bisa terus menuju tren positif.

"Semoga hingga akhir tahun nanti bisa mendekati target kita. Ya, paling tidak Rp 10-12 miliar lah," tutupnya.

Editor: Yudha