Dukung Tuntutan Buruh, Wahyu Wahyudin Sebut UMK Batam Selayaknya Rp 5 Juta
Oleh : Aldy Daeng
Sabtu | 01-10-2022 | 19:57 WIB
wahyu-PKS1.jpg
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin (kiri) saat bertemu dengan aktivitas buruh Kota Batam. (Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Batam - Ketua Komisi II DPRD Kepulauan Riau, Wahyu Wahyudin, memberi dukungan terhadap buruh yang menuntut kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) pada 2023 mendatang.

Wahyu mengatakan, besaran UMK saat ini sudah tidak mampu mengakomodir kebutuhan hidup masyarakat. Menurutnya, di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok dan naiknya harga BBM subsidi, idealnya UMK Kota Batam sebesar Rp 5 juta.

"Kalau secara ekonomi, bagi pengusaha memang ideal, tapi bagi buruh tidak. Di Batam itu tidak cukup gaji Rp 4 jutaan, paling tidak Rp 5 juta," kata Wahyu, dalam keterangan pers kepada BATAMTODAY.COM, Sabtu (1/10/2022).

Politisi PKS ini menuturkan, atas kenaikan harga BBM, ia meminta Gubernur Ansar Ahmad memberikan kompensasi berupa bantuan langsung tunai (BLT). Baginya, bantuan ini akan menjadi tambahan pendapatan bagi buruh dan dapat digunakan untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga.

"Atau berikan bantuan secara merata dan menyeluruh bagi serikat buruh," pintanya.

Wahyu menambahkan, selain menaikkan besaran UMK, Gubernur Ansar juga perlu untuk menyuarakan aspirasi buruh yang menolak kenaikan BBM subsidi. Kenaikan harga BBM bersubsidi kata Wahyu, sangat membebani daya beli masyarakat, harga kebutuhan pokok semakin mahal dan bisa menyebabkan inflasi.

"Pak Gubernur harus suarakan penolakan buruh soal kenaikan BBM yang berdampak pada semakin mahalnya kebutuhan hidup buruh," tutupnya.

Editor: Yudha