Harga Lebih Murah, Bawang Birma Jadi Primadona Pedagang Makanan di Kota Batam
Oleh : Aldy Daeng
Senin | 12-09-2022 | 17:08 WIB
bawang-birma1.jpg
Bawang merah birma. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Maraknya peredaran bawang merah impor atau bawang birma di hampir semua pasar di Batam menjadi keuntungan tersendiri bagi pedagang makanan. Pasalnya, bawang birma ini jadi pilihan mengingat harganya yang jauh lebih murah dibanding bawang lokal yang berasal dari Pulau Jawa.

Saat sejumlah pedagang diminta tanggapan terkait legal atau tidaknya bawang birma yang beredar bebas itu, mereka tidak terlalu memperdulikannya. Yang jelas bagi mereka bisa mendapatkan harga yang lebih murah.

"Bukan urusan kami, kalau legal atau tidak legal barang itu. Yang jelas bawang impor itu ada di mana-mana, gampang kami dapatkan. Dan yang terpenting harganya jauh lebih murah," ujar salah satu pedagang ayam penyet di kawasan Batam Center, Minggu (11/9/2022) malam.

Sementara salah seorang pemasok bawang dari Pulau Jawa --yang tidak mau disebut namanya, mengatakan, bawang yang beredar di Kota Batam memang berbeda dibandingkan kota lain. Menurutnya, pangsa pasar antara bawang Jawa dan bawang impor yang lebih dikenal dengan bawang birma itu berbeda.

"Kalau harga memang jauh berbeda, bisa separuh harga selisihnya. Namun, peminat kedua bawang tersebut berbeda," ujar agen bawang lokal itu, saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp, Senin (12/9/2022).

Dijelaskannya, peminat bawang impor itu rata-rata pedagang makanan ayam penyet, dan warung makanan lainya. Sementara bawang lokal dari Jawa banyak diminati oleh kaum ibu-ibu rumah tangga, karena rasanya berbeda.

"Mayoritas bawang yang masuk ke kita itu dari Probolinggo. Saat ini terbilang mahal harganya, berkisar Rp 38 ribu per kilogram," ujarnya

Dia menyebutkan, tingginya harga bawang lokal atau bawang dari Pulau Jawa di Batam hal itu dikarenakan, harga dari pemasok kota asal memang sudah terbilang mahal, dibandingkan dengan bawang impor.

"Emang dari pemasok sudah tinggi harganya, sehingga bawang lokal ini kurang jalan (kurang laku), kalau stok sih masih banyak. Terkait pengaruh kenaikan harga BBM, bawang dan komiditas lainnya belum terlalu berpengaruh. Hanya saja pasar agak sepi sekarang," pungkasnya.

Editor: Yudha