Sekolah Tunas Indonesia di Batuaji Dirusak OTK, Instalasi Listrik Diputus
Oleh : Irwan Hirzal
Rabu | 17-11-2021 | 18:44 WIB
dirusak-OTK.jpg
Guru Sekolah Tunas Indonesia di Batuaji menunjukkan instalasi listrik yang dirusak OTK, Rabu (17/11/2021). (Foto: Irwan Hirzal)

BATAMTODAY.COM, Batam - Bukan kali pertama kenyaman proses belajar mengajar terganggu di Sekolah Tunas Indonesia, Kelurahan Kibing, Kecamatan Batuaji, Kota Batam. Baru-baru ini, sejumlah instalasi kabel listrik yang berada di lantai satu dan dua dirusak oleh orang tidak kenal (OTK).

Kejadian itu diketahui pihak sekolah pada Senin (14/11/2021) pagi. Saat itu guru kaget sejumlah pintu ruangan telah rusak dan ada dicongkel di jendela ruang guru.

Anehnya, barang yang berada di dalam tidak ada satupun yang hilang, hanya saja instalasi listrik dirusak serta bandang-barang berserakan di lantai. "Alat printer malah tidak hilang, hanya pintu dan jendela serta instalasi listrik yang dirusak," ujar Kepala Sekolah Tunas Indonesia, Nurani Sinuraya, Rabu (17/11/2021).

Akibatnya, proses belajang mengajar di sekolah tersebut terganggu. Pasalnya hampir seluruh ruang aliran listrik tidak terhubung akibat instalasi dirusak. Ada tiga ruang instalasi listrik yang menghubungkan ke beberapa kelas, kantor, laboratorium dan aula.

"Kami sudah laporkan ke pihak yang berwajib, karena ini sudah keterlaluan. Untungnya pada Senin kemarin ujian nasional berbasis komputer sudah dialihkan ke sekolah lain," ujarnya.

Ia berharap agar Polisi segera mengungkap siapa pelaku pengerusakan jaringan listrik sekolah tersebut. "Saya rasa semacam teror dan intimidasi gitu pengerusakan ini. Kami berharap pelaku segera ditangkap," tutur Nurani.

Dijelaskan Nurani, pengrusakan ini diduga ada kaitan dengan masalah lahan lapangan olahraga sekolah. Di mana lahan dan lapangan olahraga sekolah mereka selama ini, digunakan oleh sekelompok orang untuk berjudi dan tempat menengguk minuman keras.

Pihak sekolah tentu risih, sebab aktivitas yang bertentangan dengan hukum ini terjadi di depan sekolah mereka. Pihak sekolah berniat membangun tembok pembatas di sekeliling komplek sekolah namun tak diizinkan oleh sekelompok orang menggunakan lahan itu.

"Padahal ini sekolah untuk mendidik anak dan untuk kebaikan kita bersama. Tetapi saat akan membangaun gedung di lapangan selalu dihalang-halangi oleh sekelompok orang," kata Nurani.

Kanit Reskrim Polsek Batuaji, Ipda Budi Santosa membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya masih melakukan penyelidikan. "Lagi didalami," singkat Budi.

Editor: Gokli